PM Israel Naftali Bennett. (Menahem KAHANA / AFP)
PM Israel Naftali Bennett. (Menahem KAHANA / AFP)

PM Israel Naftali Bennett Kehilangan Dukungan Mayoritas Parlemen

Willy Haryono • 06 April 2022 19:41
Tel Aviv: Seorang tokoh penting dari partai Yamina milik Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengundurkan diri dari koalisi pemerintah pada Rabu, 5 April 2022. Langkah mengejutkan ini membuat PM Bennett kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.
 
Mundurnya Idit Silman membuat koalisi PM Bennett, sebuah aliansi beragam mulai dari Yahudi sayap kanan hingga ke partai Muslim Arab, memiliki jumlah anggota yang sama dengan kubu opisisi.
 
"Saya telah mencoba berjalan di jalur persatuan. Saya telah banyak bekerja untuk koalisi ini," kata Silman, seorang tokoh religius konservatif yang merupakan ketua koalisi.

"Sayangnya, saya tidak bisa ikut serta dalam merusak identitas Yahudi di Israel," sambungnya, dikutip dari AFP.
 
Senin kemarin, Silman mengecam Menteri Kesehatan Israel Nitzan Horowitz atas masalah produk roti yang dinilai bertentangan dengan tradisi selama perayaan Paskah Yahudi (Passover).
 
"Saya mengakhiri keanggotaan koalisi saya, dan akan mencoba berbicara dengan teman-teman untuk membentuk pemerintahan sayap kanan," sebut Silman. "Saya tahu, bukan saya saja yang merasa seperti ini," lanjutnya.
 
Koalisi PM Bennett masih bisa terus berkuasa dengan 60 kursi di parlemen, meski pihaknya akan kesulitan untuk meloloskan legislasi baru.
 
Jika ada anggota lain yang membelot dari koalisi PM Bennett, maka parlemen Israel dapat menggelar mosi tidak percaya yang bisa saja membuat negara tersebut terpaksa menggelar pemilihan umum lagi.
 
Baca:  Hamas Kecam Penolakan PM Israel atas Pendirian Negara Palestina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan