"Negara Palestina bukan sesuatu yang harus didapat dengan mengemis. Masyarakat kami akan mengambilnya dengan perjuangan dan perlawanan heroik," ucap pejabat senior Hamas, Izzat El-Reshiq, dikutip dari Yeni Safak, Sabtu, 29 Januari 2022.
"Pernyataan Bennett yang mengatakan dirinya tidak mengizinkan berlangsungnya negosiasi pendirian negara Palestina sekali lagi memperlihatkan realitas dari musuh kita," sambungnya.
Izzat menilai pernyataan terbaru Bennett merupakan "tamparan" bagi mereka yang berusaha mendorong negosiasi untuk mendirikan negara Palestina. Ia merujuk pada sekelompok petinggi Palestina yang sedang berusaha berdialog dengan pihak Israel.
Kamis kemarin, Bennett menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyetujui dialog politik dengan Palestina. Ia juga bertekad bahwa negara Palestina tidak akan pernah bisa terbentuk selama masa kepemimpinannya.
"Selama saya masih menjadi perdan menteri, maka tidak akan ada implementasi Perjanjian Oslo," tegas Bennett.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Israel menandatangani Perjanjian Oslo di tahun 1993. Dalam perjanjian itu, Palestina mendapat semacam otonomi, namun negosiasi lebih lanjut gagal pada pembentukan negara berdaulat.
Negosiasi ke arah sana terhenti pada April 2014, setelah Israel menolak menghentikan proyek permukiman ilegal dan tidak mau membebaskan narapidana Palestina yang dijebloskan ke penjara sebelum tahun 1993.
Baca: Hamas Tegaskan Warga Palestina Harus Dapat Kembali ke Tanah Air Mereka
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News