Jumat kemarin, koalisi Arab Saudi menggempur sebuah penjara di Yaman sebagai serangan balasan terhadap pemberontak Houthi yang sebelumnya menyerang beberapa fasilitas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
Pernyataan konfirmasi seputatr serangan terbaru di Yaman disampaikan juru bicara koalisi Saudi Brigadir Jenderal Turki al-Maliki ke saluran televisi nasional Arab Saudi, Sabtu, 22 Januari 2022.
Dilansir dari ABC, Maliki mengatakan bahwa tidak dilaporkannya keberadaan penjara tersebut merupakan praktik "tipu muslihat umum" yang selama ini selalu digunakan Houthi.
Serangan udara koalisi Arab Saudi di Yaman tidak hanya menghancurkan sebuah penjara, tapi juga fasilitas telekomunikasi di kota pelabuhan Hodeidah. Serangan tersebut memutus jaringan internet di seantero Yaman.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras serangan udara Arab Saudi dan juga Houthi.
"Guterres mengingatkan semua pihak bahwa serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur publik dilarang di bawah aturan kemanusiaan internasional," ucap pernyataan resmi PBB.
"Beliau mengingatkan obligasi semua pihak di bawah aturan kemanusiaan internasional, untuk memastikan semua warga sipil terlindungi dari bahaya operasi militer," lanjutnya.
Baca: Kemenlu: Indonesia Kecam Keras Serangan Houthi ke UEA
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News