Teheran: Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan bahwa sebuah proyektil jarak pendek telah diluncurkan Israel dan menewaskan pemimpin kelompok pejuang Palestina Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu lalu. IRGC juga mengatakan Amerika Serikat mendukung serangan tersebut, lapor saluran televisi pemerintah Iran.
Melansir dari laman TRT World, Minggu, 4 Agustus 2024, IRGC mengatakan roket dengan hulu ledak seberat tujuh kilogram digunakan Israel untuk menargetkan kediaman Haniyeh.
Ismail Haniyeh sedang berada di Iran pada Rabu lalu untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian.
“Tindakan itu dirancang dan dilakukan oleh rezim Zionis dan didukung oleh AS,” kata IRGC, menegaskan kembali seruan untuk pembalasan.
“Rezim teroris Zionis yang suka berperang akan menerima hukuman berat di waktu, tempat, dan kapasitas yang tepat," tambahnya.
Permusuhan Iran-Israel
Israel telah berjanji untuk membunuh Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Jalur Gaza.
Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran akan mendorong wilayah itu ke dalam konflik yang lebih luas dan memaksa Iran dan Israel ke dalam perang terbuka jika Iran membalas.
Di bulan April, Iran meluncurkan ratusan rudal dan pesawat tanpa awak (drone) ke Israel yang menurut negara Yahudi itu berhasil dicegat 99 persennya.
Itu terjadi kurang dari dua minggu setelah dugaan serangan Israel di Suriah yang menewaskan dua jenderal Iran, menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung ke Israel, meskipun permusuhan telah berlangsung selama beberapa dekade sejak Revolusi 1979 di negara itu.
Baca juga: Israel dan AS Bersiap Hadapi Serangan Balasan Iran Pascakematian Haniyeh
Cek Berita dan Artikel yang lain di