Sistem pertahanan udara Israel menembak jatuh sejumlah roket dari Gaza. (AFP)
Sistem pertahanan udara Israel menembak jatuh sejumlah roket dari Gaza. (AFP)

Israel dan AS Bersiap Hadapi Serangan Balasan Iran Pascakematian Haniyeh

Willy Haryono • 03 Agustus 2024 14:27

Washington: Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi potensi “serangan balasan Iran yang tak terduga terhadap Israel paling cepat akhir pekan ini," menurut laporan surat kabar Wall Street Journal (WSJ) pada Jumat kemarin.
 
Iran kemungkinan melancarkan operasi balasan ke Israel usai terjadinya serangan yang menewaskan pemimpin kelompok pejuang Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Rabu lalu,
 
Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS), tengah bersiap menghadapi kemungkinan “serangan balasan Iran yang tak terduga terhadap Israel paling cepat akhir pekan ini," lapor kantor berita Wall Street Journal pada hari Jumat kemarin.

"Tidak ada gunanya. Israel telah melewati semua batas merah. Respons kami akan cepat dan berat," ucap seorang diplomat Iran yang dikutip WSJ.

Diplomat tersebut, yang telah diberi pengarahan oleh pemerintahnya, mengatakan bahwa upaya oleh berbagai negara untuk meyakinkan Teheran agar tidak melakukan eskalasi lebih lanjut berakhir "sia-sia" mengingat parahnya serangan Israel baru-baru ini, menurut WSJ.

Pernyataan diplomat Iran itu muncul setelah Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengumumkan bahwa AS akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah di tengah meningkatnya ketegangan usai kematian Haniyeh.

“Kementerian Pertahanan terus mengambil langkah-langkah untuk memitigasi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau mitra dan proksi Iran,” ujar juru bicara Pentagon Sabrina Singh, melansir dari Anadolu Agency, Sabtu, 3 Agustus 2024.

“Menteri (Lloyd) Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan,” sambungnya.

Perang Israel-Hamas

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis kemarin membahas pengerahan militer AS untuk mendukung Israel dalam melawan potensi ancaman. Biden menegaskan kembali komitmennya terhadap keamanan Israel atas semua ancaman dari Iran, termasuk "kelompok proksi" seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi.

"Presiden membahas upaya mendukung pertahanan Israel terhadap ancaman, termasuk ancaman rudal balistik dan pesawat nirawak, dengan melibatkan pengerahan militer defensif AS yang baru," menurut Gedung Putih.

Hampir 39.500 warga Palestina telah tewas dalam hampir 10 bulan sejak Israel melancarkan serangan brutalnya di Jalur Gaza yang dimulai pada 7 Oktober, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina, Hamas.

Serangan gencar tersebut telah memicu peningkatan ketegangan regional di seluruh Timur Tengah, dengan eskalasi terbaru terjadi minggu ini ketika pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh saat berkunjung ke Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dilaporkan memerintahkan serangan terhadap Israel sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh.

Baca juga:  Israel Bungkam Terkait Kematian Ismail Haniyeh, Dubes Iran: Mereka Takut


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan