Vaksin tersebut hanya cukup untuk menyuntikkan 31 ribu orang dari populasi hampir 5 juta warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki Israel. Tel Aviv menghadapi kritikan karena tidak membagikan lebih banyak pasokan vaksin mereka kepada Palestina.
"Pihak berwenang akan menerima 38.000 dosis vaksin Pfizer dan 24.000 dosis vaksin AstraZeneca," ucap juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Kamal al-Shakhra, dilansir dari AFP, Rabu, 17 Maret 2021.
Vaksin AstraZeneca akan disimpan sampai WHO meninjau masalah keamanan terkini.
Baca juga: AS Sumbangkan Rp28,8 Triliun untuk Komitmen Awal COVAX
Seorang pejabat keamanan Israel mengkonfirmasi pengiriman tersebut. Vaksin akan tiba di Bandara Internasional Ben Gurion Israel dan sekitar sepertiganya akan dikirim ke Gaza pada hari ini.
Ini merupakan dosis vaksin pertama yang datang melalui inisiaitf COVAX WHO. Hingga saat ini, Palestina telah menerima 2.000 dosis vaksin dari Israel dan akan mendapatkan 10 ribu dosis lagi vaksin Sputnik V buatan Rusia.
Pihak berwenang di Jalur Gaza, yang dipimpin oleh kelompok militan Islam Hamas, telah menerima 60.000 dosis dalam pengiriman yang diorganisir oleh Mohammed Dahlan, saingan politik Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Otoritas Palestina dikritik karena menggunakan sebagian dari persediaan terbatasnya untuk memvaksinasi pejabat senior, pejabat keamanan mereka, serta tim sepak bola mereka. Kementerian Kesehatan mempertahankan kebijakannya, dengan mengatakan lebih dari 90 persen dosisnya diberikan kepada petugas medis garis depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News