Variava mengatakan, baru-baru ini AS memberikan komitmen dana awal senilai USD2 miliar (sekitar Rp28,8 triliun) untuk COVAX Advance Market Commitmen (COVAX AMC). Komitmen ini menjadikan AS sebagai negara penyumbang tunggal terbesar untuk respons internasional terhadap Covid-19.
"Covid-19 telah membuktikan bahwa negara-negara menjadi lebih kuat ketika menghadapi pandemi bersama-sama, bukan sendirian," kata Variava, dalam pernyataan Kedutaan Besar AS di Indonesia pada Rabu, 10 Maret 2021.
"Melalui dukungan kepada (aliansi vaksin) GAVI, Amerika Serikat bekerja dengan mitra dan pemerintah di seluruh dunia untuk memberikan vaksinasi kepada populasi yang rentan, menjangkau mereka yang tidak memiliki pilihan lain, dan membantu memastikan bahwa tidak ada di antara kita yang harus menghadapi tantangan ini sendirian," imbuhnya.
Baca: Donor Terbesar COVAX, Jerman Sambut Kedatangan Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Ia mengatakan, kontribusi AS terhadap COVAX AMC melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), akan mendukung pembelian dan pengiriman langsung vaksin Covid-19 yang aman dan efektif untuk penduduk paling rentan dan berisiko di 92 negara di dunia.
Sebagian dari kontribusi ini juga, kata dia, akan mendukung kesiapan dan pelayanan vaksinasi yang lebih luas di negara-negara tersebut.
Indonesia merupakan negara ketiga penerima vaksin covid-19 melalui fasilitas COVAX di Asia Tenggara setelah Filipina dan Kamboja.
Hingga saat ini, AS telah memberikan komitmen senilai USD11 juta untuk mendukung upaya Indonesia menurunkan penularan Covid-19, meningkatkan pemeriksaan dan pengobatan, serta memberikan informasi mengenai pandemi.
Washington juga menyumbangkan 1.000 ventilator yang saat ini digunakan di lebih dari 600 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk bermitra dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia, menyelamatkan jiwa, dan berupaya menuju pembukaan kembali ekonomi Indonesia secara aman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News