Vaksin AstraZeneca-University of Oxford dari skema COVAX yang tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021. Foto: BPMI
Vaksin AstraZeneca-University of Oxford dari skema COVAX yang tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021. Foto: BPMI

Donor Terbesar COVAX, Jerman Sambut Kedatangan Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Fajar Nugraha • 09 Maret 2021 20:09
Jakarta: Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin COVAX telah tiba di Bandara Soekarna-Hatta, Jakarta, pada 8 Maret 2021. Vaksin covid-19 dari AstraZeneca ini masuk skema COVAX di mana negara seperti Jerman dan Inggris turut andil.
 
Kiriman ini merupakan batch pertama dari 11,7 juta dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX yang dikirimkan ke Indonesia hingga Mei 2021. Ini hanyalah permulaan dari operasi pengadaan dan penyediaan vaksin terbesar dalam sejarah global.
 
Baca: Indonesia Terima 1,1 Juta Vaksin AstraZeneca dari Skema COVAX.

Sasaran utama COVAX untuk akhir 2021 adalah pengadaan dan penyediaan 2 miliar vaksin untuk seluruh negara yang ikut serta dalam Fasilitas COVAX.
 
“Saya bahagia melihat kiriman pertama vaksin AstraZeneca telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, kemarin sore. 1,1 juta dosis vaksin siap pakai ini hanyalah batch pertama dari ronde pertama vaksin untuk Indonesia sejumlah 11,7 juta dosis yang akan tiba di Indonesia hingga Mei 2021, dan lebih banyak akan datang,” ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof, dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, yang diterima Medcom.id, Selasa 9 Maret 2021.
 
“Jerman bangga menjadi salah satu donor terbesar COVAX dengan kontribusi (total) lebih dari 2,2 miliar euro atau sekitar Rp37,7 triliun. Tidak ada yang aman hingga semua orang aman!” tegas Dubes Schoof.
 
Dubes Schoof menegaskan pandemi hanya bisa dilampaui jika dapat terkendali di seluruh dunia. Oleh karena itu, Jerman sejak awal memilih untuk berfokus pada penemuan aksi gabungan melawan pandemi dalam jiwa solidaritas.
 
Kuncinya adalah menjamin akses global dengan harga terjangkau terhadap alat deteksi infeksi, obat-obatan untuk penanganan penyakit, dan yang paling utama vaksin untuk pencegahan. Pada akhir tahun lalu, “Access to COVID-19 Tools Accelerator” (ACT- Accelerator) dibentuk untuk tujuan ini dan pada saat itu Jerman telah berkontribusi sebesar 600 juta euro pada skema ini.
 
Pihak Kedubes menyebutkan, pada akhir Februari 2021 Jerman menambahkan dana sebesar 1,5 miliar euro untuk ACT- Accelerator. Sebagian besar dana akan disalurkan untuk COVAX, dan sebagian akan digunakan untuk alat diagnostik dan obat-obatan untuk penanganan covid-19. Dana ini akan membantu COVAX mengadakan vaksin dalam jumlah lebih banyak, mengedarkannya, dan mendukung kemajuan dalam penelitian vaksin terkait mutasi virus.

Vaksin adalah kunci

Penyediaan vaksin adalah kunci dalam upaya melawan covid-19. Platform COVAX yang dipimpin oleh Aliansi GAVI, WHO, dan aliansi penelitian CEPI bertanggung jawab atas pengadaan dan pengedaran vaksin secara adil.
 
Berbagai negara di dunia menggunakan platform ini untuk membeli dua juta dosis vaksin secara bersamaan dan mengedarkannya secara adil, sehingga sebagai permulaan 20 persen populasi global (pekerja medis dan kelompok berisiko tinggi) dapat menerima vaksin.
 
Sementara Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, turut menyambut kedatangan vakin AstraZeneca yang dikembangkan bersama University of Oxford tersebut.
 
“Semoga kehadiran vaksin AstraZeneca bisa mendukung program vaksinasi nasional guna mencapai kekebalan kelompok di Indonesia,” pungkas Dubes Jenkins melalui akun Twitternya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan