Dari total korban tewas di Palestina, 10 diantaranya adalah anak-anak. Sedangkan di Israel tiga perempuan dan seorang anak dilaporkan meninggal akibat serangan roket.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 200 orang terluka.
Israel meningkatkan serangannya pada Selasa malam. Mereka meratakan gedung bertingkat tinggi yang digunakan oleh kelompok Hamas dan menewaskan tiga orang di tempat persembunyian mereka.
Ketika jumlah korban tewas terus meningkat, Israel menolak tawaran Mesir untuk menengahi diakhirinya kekerasan.
"Mesir secara ekstensif menjangkau Israel dan negara-negara terkait lainnya, medesak mereka untuk mengerahkan semua upaya yang mungkin mencegah memburuknya situasi," kara Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, dilansir dari Arab News, Rabu, 12 Mei 2021.
"Tapi kami tidak mendapatkan tanggapan yang diperlukan," imbuhnya.
Baca juga: Konflik Tiada Akhir Palestina-Israel
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan menghujani lebih banyak kematian di Gaza.
"Kekuatan serangan dan frekuensi serangan akan ditingkatkan," katanya. Pernyataan Netanyahu dikonfirmasi juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus mengatakan Israel meningkatkan pasukannya di perbatasan Gaza.
Bentrok antara Hamas dan tentara Israel di perbatasan Gaza merupakan buntut dari penyerangan di Masjid Al-Aqsa kepada warga Palestina yang tengah salat.
Status keadaan darurat diumumkan pada Selasa malam di sebuah kota pusat Israel. Sementara pasukan polisi perbatasan dikirim ke sana ketika warga Arab dan Yahudi bentrok dalam kekerasan jalanan baru.
Wali Kota Lod, Yair Revivo mendesak pemerintah memberlakukan jam malam dalam upaya memulihkan ketenangan. “Polisi telah kehilangan kendali atas kerusuhan tersebut, dan sinagog dan ratusan kendaraan dibakar,” sebut Revivo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id