Sanaa: Kelompok pemberontak Houthi asal Yaman mengatakan pada hari Minggu, 31 Desember 2023, bahwa 10 anggotanya tewas dibunuh pasukan angkatan laut Amerika Serikat (AS) di Laut Merah. Peristiwa terjadi saat Houthi mencoba membajak sebuah kapal komersial di perairan internasional.
Juru bicara militer Houthi Yahya Sarea mengatakan dalam sebuah pernyataan yang disiarkan langsung saluran televisi al-Masirah bahwa pasukan AS menyerang tiga kapal Houthi.
Ia mengatakan para anggotanya “melakukan tugas kemanusiaan dan moral” untuk mencegah kapal-kapal terkait Israel dalam melewati Laut Merah, “sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap rakyat Palestina.”
Mengutip dari Xinhua, Senin, 1 Januari 2024, Sarea mengatakan AS “menanggung konsekuensi dari kejahatan ini,” dan bahwa “gerakan militer di Laut Merah untuk melindungi kapal-kapal Israel tidak akan menghalangi Yaman (milisi Houthi) dalam melakukan tugas kemanusiaannya untuk mendukung Palestina dan Gaza.”
Pejabat Houthi juga menyatakan bahwa mereka menargetkan kapal kargo “dengan rudal angkatan laut yang sesuai,” tanpa mengatakan apakah rudal tersebut mengenai sasaran.
Sebelumnya pada hari itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pasukan angkatan lautnya menanggapi panggilan darurat dari sebuah kapal dagang di Laut Merah yang melaporkan berada di bawah serangan Houthi, menenggelamkan tiga kapal Houthi dan membunuh semua awaknya.
“Kapal kontainer MAERSK HANGZHOU berbendera Singapura mengeluarkan panggilan darurat kedua dalam waktu kurang dari 24 jam, melaporkan bahwa mereka diserang oleh empat kapal kecil Houthi yang didukung Iran dan berasal dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman,” tulis CENTCOM di media sosial X.
“Houthi menembakkan senjata kecil ke arah MAERSK HANGZHOU, dalam jarak 20 meter dari kapal, dan berusaha menaiki kapal tersebut,” katanya.
Helikopter AS dari USS EISENHOWER (CVN 69) dan GRAVELY (DDG 107) menanggapi panggilan darurat dan mengeluarkan peringatan lisan ke kapal-kapal kecil. Kapal-kapal kecil tersebut kemudian menembaki helikopter AS, yang membalas tembakan untuk membela diri, dan berhasil menenggelamkan tiga dari empat perahu kecil. Kapal keempat melarikan diri.
“Tidak ada kerusakan pada personel atau peralatan AS,” tutur CENTCOM.
Milisi Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap kapal-kapal terkait Israel sejak konflik Israel-Hamas pecah pada tanggal 7 Oktober, menuntut agar bantuan makanan dan obat-obatan diizinkan memasuki daerah kantong Palestina di Jalur Gaza.
Houthi menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk ibu kota Sanaa dan kota pelabuhan strategis di Laut Merah, Hodeidah.
Baca juga: Houthi Kembali Serang Kapal Pembawa Kargo Israel di Laut Merah
Cek Berita dan Artikel yang lain di