Ran Balicer, ketua panel ahli nasional Covid-19 di Israel, mengatakan bahwa rata-rata efikasi vaksin Pfizer-BioNTech berada di angka 64 persen sejak awal Juni hingga awal Juli. Angka tersebut menurun drastis dari 94 persen pada satu bulan sebelumnya.
Temuan ini muncul saat Israel menerapkan kembali beberapa pembatasan Covid-19 yang sempat dicabut. Israel merasa sejumlah pembatasan diperlukan demi meredam lonjakan kasus varian Delta.
Dikutip dari laman Middle East Eye, Kemenkes Israel mengatakan bahwa vaksin Pfizer masih tetap memberikan perlindungan kuat terhadap gejala-gejala berat Covid-19.
Angka rata-rata penerima vaksin Pfizer yang tidak sampai dirawat di rumah sakit mencapai 93 persen dari tanggal 6 Juni hingga 3 Juli. Angka penghindaran hospitalisasi itu sedikit menurun dibanding periode sebelumnya, yakni 98 persen.
Kendati vaksin Pfizer masih tetap efektif, Balicer mengingatkan bahwa lonjakan kasus varian Delta merupakan sesuatu yang patut diwaspadai. Ia menilai vaksin Pfizer saat ini mungkin menjadi sedikit kurang efektif dalam mencegah gejala-gejala ringan yang ditimbulkan varian Delta.
"Meski masih terlalu dini untuk menilai secara tepat efikasi vaksin (Pfizer) terhadap varian (Delta), penurunan efektivitas terhadap gejala-gejala ringan mungkin saja terjadi," ujar Balicer kepada AFP.
Menyampaikan pernyataan lanjutan via Twitter, Balicer menggarisbawahi kesulitan pengumpulan data varian Delta dari wabah lokal di Israel. Menurutnya, pengumpulan data seperti itu sangat "kompleks, sensitif terhadap bias, dan sangat tersegmentasi."
Varian Delta kini telah terdeteksi di hampir 100 negara. Balicer mengatakan, masuknya varian Delta ke Israel telah memicu "perubahan masif terhadap dinamika penularan" Covid-19 di tengah masyarakat.
Baca: Berbahaya! Varian Delta Terdeteksi di 98 Negara
Vaksin Slank untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi."Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id