Mengutip dari Channel News Asia, Selasa, 11 Juni 2024, kelompok pejuang Palestina itu mengaku siap bekerja sama dengan mediator untuk menerapkan prinsip-prinsip dari resolusi gencatan senjata tersebut.
Selain itu, Hamas juga bersedia terlibat dalam negosiasi tidak langsung dalam menerapkan prinsip-prinsip "yang konsisten dengan tuntutan rakyat dan perlawanan kami."
Resolusi terbaru di DK PBB menyetujui proposal gencatan senjata yang telah diumumkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bulan lalu. AS mengeklaim bahwa proposal Biden tersebut telah diterima oleh Israel.
Dalam pemungutan suara resolusi di DK PBB, 14 anggota memberikan suara mendukung dan Rusia abstain.
AS telah menyelesaikan teks resolusi pada hari Minggu kemarin setelah negosiasi di antara anggota dewan berlangsung selama enam hari. Resolusi itu mendesak Israel dan Hamas "untuk sepenuhnya menerapkan ketentuan-ketentuan (resolusi) tanpa penundaan dan syarat."
'Kesempatan Terbaik'
Ini adalah resolusi pertama di Dewan Keamanan PBB tentang rencana gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang delapan bulan antara Israel dan Hamas di Gaza.Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood mengatakan kepada wartawan sebelum pemungutan suara pada Senin kemarin bahwa Washington ingin memastikan semua 15 anggota Dewan Keamanan ikut mendukung resolusi.
Wood menggambarkan rancangan resolusi ini sebagai "kesempatan terbaik dan paling realistis untuk setidaknya menghentikan sementara perang (di Gaza) ini."
Juru bicara kepresidenan Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan pada Senin bahwa kepresidenan mendukung resolusi apa pun yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan menjaga persatuan tanah Palestina.
Sementara Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyerukan implementasi dari resolusi tersebut.
Baca juga: DK PBB Adopsi Gencatan Senjata Gaza, Palestina Serukan Implementasinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News