"Para penjaga perdamaian dengan berani mengjalau serangan yang dilakukan sekelompok teroris bersenjata berat," ujar pernyataan MINUSMA, dilansir dari laman Mehr News Agency pada Sabtu, 3 April 2021.
Sejumlah personel penjaga perdamaian juga terluka dalam serangan tersebut. MINUSMA mengatakan kubu penyerangn mengalami kerugian berat dalam pertempuran tersebut, dan "beberapa militan yang tewas" ditinggalkan begitu saja oleh rekan-rekannya.
Seorang sumber mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa penyerbuan dalam "skala yang sangat besar" melanda sebuah kamp di Mali. Ia mengatakan serangan tersebut dilakukan sekitar 100 militan yang mengendarai sepeda motor serta kendaraan lainnya.
"Pertempuran berlangsung tiga jam dan meliputi peluncuran mortir, tembakan senjata api, serta bom mobil," ucap sumber tersebut. Ia mengatakan sekitar 20 penyerang tewas dalam baku tembak dengan pasukan penjaga perdamaian PBB.
Sumber militer Chad mengonfirmasi bahwa satu dari empat korban tewas adalah seorang komandan detasemen. Menurut MINUSMA, serangan tersebut merupakan upaya teroris dalam "mengganggu proses perdamaian" di Mali.
Sejauh awal 2021 hingga saat ini, total 10 personel MINUSMA telah tewas dalam sejumlah serangan teroris.
Dalam peristiwa terpisah pada Jumat pagi, setidaknya dua prajurit Mali tewas dan 10 lainnya terluka dalam serangan teroris di Diafarabe. Sejak 2012, ribuan orang di Mali tewas dan ratusan ribu lainnya kehilangan tempat dalam berbagai aksi terorisme dan ekstremisme.
Baca: Prancis Bantah Laporan PBB Mengenai Serangan Udara di Mali
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News