Sekitar 87.550 warga Iran diperkirakan akan berpartisipasi dalam ibadah haji di Makkah pekan ini, naik dari 39.635 tahun sebelumnya ketika hubungan antara Teheran dan Riyadh cenderung dingin.
Peziarah Iran mengatakan bahwa mereka diberi layanan transportasi yang jauh lebih baik oleh otoritas Arab Saudi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Mereka juga mengaku lebih mudah mendapatkan hotel.
Dikutip dari The New Arab, Selasa, 27 Juni 2023, beberapa warga Iran meyakini kondisi ini mencerminkan hubungan yang jauh lebih baik antara kedua negara, setelah proses rekonsiliasi tahun ini membuat Arab Saudi dan Iran membangun kembali hubungan diplomatik mereka.
Proses rekonsiliasi dimulai pada Maret lalu lewat inisiatif yang dipimpin Tiongkok. Mediasi berhasil membuat kedua negara memulihkan dan meningkatkan hubungan setelah bersitegang selama bertahun-tahun.
Selain membuka kembali kedutaan dan konsulat, Arab Saudi dan Iran juga memulihkan perjanjian sebelumnya, seperti kesepakatan kerja sama keamanan berusia 22 tahun yang tidak berfungsi setelah kedua negara memutuskan hubungan diplomatik pada 2016.
Arab Saudi dan Iran sebelumnya telah menyaksikan ketegangan yang parah atas ibadah haji, yang pada gilirannya telah menyebabkan ketegangan dalam hubungan antara kedua negara.
Jemaah asal Iran telah absen dari haji pada 2016, setelah terjadinya kekacauan massa yang menewaskan lebih dari seribu peziarah, termasuk 700 orang Iran, satu tahun sebelumnya. Otoritas Iran menyalahkan Saudi atas peristiwa tersebut.
Pada 2016, negosiasi tentang jamaah haji Iran gagal di tengah putusnya hubungan antara kedua negara, setelah ulama Syiah Sheikh Nimr al-Nimr dieksekusi oleh Riyadh. Eksekusi itu memicu serangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran.
Baca juga: Saling Puas, Iran-Arab Saudi Mantap Bangun Kembali Hubungan Keduanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News