Abubakar, seorang Muslim dan tokoh ternama di PDP, telah beberapa kali mencoba meraih kursi kepresidenan di Nigeria, negara dengan jumlah penduduk terbanyak di benua Afrika.
Pria 79 tahun itu kalah dari petahana Muhammadu Buhari dalam pilpres Nigeria 2019. Kala itu, ia menuduh adanya kecurangan yang menguntungkan Buhari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikutip dari aljazeera, Minggu, 29 Mei 2022, Buhari tidak akan ikut serta dalam pilpres Nigeria selanjutnya, di masa masa jabatan empat tahun di periode keduanya berakhir pada 2023.
PDP, yang menguasai Nigeria usai berakhirnya kekuasaan militer di tahun 1999, disingkirkan dari kekuasaan oleh Kongres Progresif Semua (APC) di bawah kepemimpinan Buhari di tahun 2015.
Dalam pidato kemenangannya di PDP, Abubakar menekankan kembali janjinya untuk mengatasi masalah keamanan serta memulihkan perekonomian Nigeria yang cenderung rapuh. Ia juga berjanji untuk bekerja bersama para rivalnya di pemerintahan.
Baca: Kelompok Bersenjata Bunuh Lebih dari 100 Orang di Nigeria Utara
"Saya bertekad untuk memulihkan persatuan. Saya juga berkomitmen untuk segera mengatasi situasi keamanan di negara ini," tegas Abubakar. Pilpres Nigeria 2023 akan menjadi percobaan ketiga Abubakar.
Dari tahun 1999 hingga 2007, Abubakar adalah wakil presiden pendamping Olusegun Obasanjo, pemimpin pertama di Nigeria usai berakhirnya kekuasaan militer di negara tersebut.