Penasihat media untuk UNRWA di Gaza, Adnan Abu Hasna, mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa beberapa negara pemberi sumbangan menyampaikan kepada pihaknya agar tidak terlalu mengharapkan adanya bantuan dana tahun ini. Jika pun ada, mungkin angkanya tidak akan terlalu banyak
"Ada juga yang menginformasikan penundaan donasi mereka," kata Adnan, dikutip dari ANI News, Senin, 4 April 2022.
"Kondisi ini terjadi bertepatan dengan kenaikan harga global makanan, bahan bakar, dan biaya transportasi," katanya.
"UNRWA berupaya keras dengan banyak negara Eropa untuk memastikan layanan yang diberikan kepada (UNRWA) tidak terpengaruh," sebut Adnan.
Baca: UNRWA Kutuk Pengusiran Paksa Keluarga Palestina di Sheikh Jarrah
Didirikan sebagai badan kemanusiaan pada 1949, UNRWA sepenuhnya didanai melalui kontribusi sukarela dan hibah negara-negara donor. UNRWA diarahkan untuk memberikan bantuan dan perlindungan bagi sekitar 5.6 juta rakyat Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, serta kamp pengungsi di Lebanon, Suriah, dan Yordania.
Layanan yang disediakan UNRWA meliputi pendidikan, kesehatan, infrastruktur, perlindungan, hingga keuangan.
Januari lalu, UNRWA mengumumkan bahwa pihaknya membutuhkan USD1,6 miliar (sekitar Rp23 triliun) dari komunitas internasional untuk menutup biaya operasional serta menyediakan layanan dan program pengembangan kemanusiaan untuk pengungsi Palestina. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News