Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam pidatonya di HUT ke-50 UNEP./Dok. KBRI Nairobi
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam pidatonya di HUT ke-50 UNEP./Dok. KBRI Nairobi

Di HUT ke-50 UNEP, Menteri KLHK Paparkan Raihan Ekonomi Hijau RI

Marcheilla Ariesta • 06 Maret 2022 13:16
Nairobi: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya, memaparkan raihan Indonesia terkait isu Ekonomi Hijau dan Pembangunan Rendah Emisi Emisi Karbon. Ia menyampaikannya dalam perayaan Hari Jadi ke-50 United Nations Environment Programme (UNEP).
 
“Melalui kerjasama dengan UNEP, Indonesia mampu mencapai hasil memuaskan dalam memobilisasi kesadaran sosial dan memberikan pelatihan khusus yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai hambatan kritis, merumuskan dan menilai beragam alternatif kebijakan, dan mengeskekusinya untuk menghijaukan ekonomi di Indonesia," kata Siti Nurbaya, dikutip dari pernyataan KBRI Nairobi, Sabtu, 5 Maret 2022.
 
"Kita perlu mendorong penguatan UNEP sebagai organisasi utama lingkungan, dan menyerukan tindakan dan komitmen untuk segera memecahkan tantangan lingkungan," jelasnya.

Pada perayaan bertajuk 'UNEP@50: Strengthening UNEP for the implementation of the environmental dimension of the 2030 Agenda for Sustainable Development'. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor PBB di Nairobi, Kenya.
 
Negara anggota UNEP menyepakati sebuah Deklarasi Politik yang memuat komitmen bersama negara anggota untuk bahu-membahu menjawab tantangan lingkungan global. Hadir secara fisik delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanthi, didampingi Wakil Tetap Indonesia untuk UNEP, Duta Besar Mohamad Hery Saripudin dan tim KBRI Nairobi.
 
“Indonesia sangat mendorong kerangka kerja sama dan kemitraan yang mencakup seluruh kalangan stakeholders, termasuk negara berkembang, yang memiliki latar belakang, pandangan, dan kemampuan yang sama," tutur Laksmi.
 
Baca juga: Mantap! Standar Nasional Ekonomi Hijau RI Setara Tiongkok hingga Eropa
 
“Dari pengalaman dan pengamatan kami, kolaborasi yang kuat dan kokoh yang didasarkan pada rasa saling menghormati, saling percaya dan saling memberikan manfaat, adalah persyaratan utama untuk membangun dunia pascapandemi yang tangguh dan inklusif,” tambahnya.
 
Laksmi menambahkan, atas alasan itu Indonesia merupakan proponent utama dalam kerangka Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular, sebagaimana tercermin dalam Deklarasi Politik ini dan Strategi Jangka Menengah UNEP periode 2022-25.
 
Tahun ini menjadi tonggak bersejarah bagi komunitas lingkungan global dan UNEP. Pasalnya, 2022 menandai lima puluh tahun pelaksanaan Konferensi PBB tahun 1972 tentang Lingkungan Manusia, pertemuan internasional pertama tentang isu lingkungan.
 
Pertemuan 1972 yang juga disebut sebagai Konferensi Stockholm, telah mendorong pembentukan kementerian dan lembaga lingkungan di seluruh dunia hingga pembentukan UNEP.
 
Selama 50 tahun UNEP telah mengoordinasikan upaya di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan lingkungan global. Kolaborasi ini telah membantu upaya memperbaiki lapisan ozon, mengurangi penggunaan bahan bakar bertimbal, menghentikan kepunahan beberapa spesies yang terancam, dan masih banyak lagi.
 
Pengaruh dari pertemuan-pertemuan dalam kerangka UNEP serta berbagai penelitian ilmiah memberikan platform bagi negara-negara untuk terlibat dan bekerja sama untuk memajukan agenda lingkungan global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan