"Aksi yang dilakukan negara Tiongkok ini patut diapresiasi dan akan selalu berada di dalam memori masyarakat Iran," kata juru bicara Badan Pengawas Obat dan Makanan Iran, Kianoush Jahanpour, dilansir dari laman Al Jazeera.
Kedatangan 250 ribu dosis vaksin Sinopharm terjadi di hari yang sama saat kematian akibat Covid-19 di Iran melampaui 60 ribu. Iran juga mencatat lebih dari 1,6 juta infeksi Covid-19.
Vaksin Sinopharm adalah vaksin asing kedua yang diimpor dari negara lain ke Iran. Sebelumnya, Iran telah menerima vaksin Sputnik V dari Rusia yang telah digunakan untuk memvaksinasi jajaran tenaga kesehatan.
Rabu mendatang, Iran akan mulai menggunakan vaksin Sinopharm untuk memvaksinasi sejumlah grup prioritas lainnya di luar tenaga kesehatan.
Alireza Raisi, juru bicara gugus tugas Covid-19 Iran, mengatakan bahwa pemerintah berharap dapat mulai memvaksinasi 1,3 juta kelompok rentan di Iran sebelum 20 Maret mendatang.
Vaksinasi 1,3 juta warga Iran, lanjut Raisi, diharapkan dapat selesai satu bulan setelahnya.
Pekan kemarin, Sinopharm mengatakan bahwa lebih dari 43 juta dosis vaksin mereka telah digunakan di seluruh dunia. Angka ini termasuk 34 juta vaksin Sinopharm yang digunakan di Tiongkok, dan 9 juta sisanya di negara-negara lain.
Baca: Presiden Hongaria Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Tiongkok
China National Biotec Group Company (CNBG), sebuah unit dari Sinopharm, memiliki dua jenis vaksin Covid-19. Satu dikembangkan oleh unit di Beijing dan telah mendapat izin penggunaan umum di Tiongkok dan penggunaan darurat di beberapa negara termasuk Irak, Pakistan dan Maroko.
Satu vaksin lainnya, yang dikembangkan oleh unit Wuhan, juga telah mendapat izin penggunaan darurat di Tiongkok. Vaksin ini ditargetkan kepada kelompok warga yang rentan terpapar Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News