Israel bertujuan memastikan UNRWA tidak lagi dapat beroperasi, kata Menteri Luar Negeri Israel Katz di media sosial X. Ia mengaku akan mencoba mengumpulkan dukungan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan donor-donor lain yang selama ini menyumbang ke UNRWA.
Hamas mengecam "ancaman" Israel terhadap UNRWA, dan mendesak PBB serta organisasi internasional lainnya untuk tidak "menyerah pada ancaman dan pemerasan."
UNRWA pada Jumat kemarin mengatakan bahwa pihaknya telah memecat beberapa pegawai yang dituduh Israel terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Australia telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA terkait hal ini.
Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, berjanji akan "bertanggung jawab, termasuk melalui tuntutan pidana" jika pegawai UNRWA terbukti terlibat dalam aksi Hamas pada 7 Oktober.
Menanggapi pemecatan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berjanji melakukan "peninjauan independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA," kata juru bicaranya, Stephane Dujarric, mengutip dari laman Malay Mail.
Pendanaan untuk UNRWA
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pihaknya telah "menghentikan sementara pendanaan tambahan" untuk badan tersebut selama proses investigasi di internal UNRWA masih berjalan."Dua belas karyawan “mungkin terlibat," tambah Kemenlu AS.
Australia dan Kanada juga mengatakan mereka telah menangguhkan pendanaan untuk UNRWA.
Pengeboman dan pengepungan Israel yang tiada henti terhadap Gaza dimulai segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serangan kilat Hamas menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel, di mana sebagian besarnya warga sipil, menurut data AFP atas angka resmi dari Israel.
Hamas juga menyandera sekitar 250 sandera, dan Israel mengatakan sekitar 132 di antaranya masih berada di Gaza, termasuk sedikitnya 28 jenazah tawanan.
Israel telah berjanji menghancurkan Hamas, dan Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 26.083 orang sejak 7 Oktober, dengan sekitar 70 persen di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Baca juga: Staf UNRWA Diduga Terlibat Serangan 7 Oktober, Australia Tangguhkan Bantuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News