"Usulan tersebut tidak mencakup penghentian agresi secara permanen, juga tidak meliputi penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza atau pemulangan orang-orang yang mengungsi," ucap pejabat tersebut, yang merupakan anggota biro politik Hamas, kepada media AFP dan dilansir Malay Mail, Sabtu, 2 November 2024.
Seorang pemimpin senior Hamas, Taher al-Nunu, telah memperingatkan pada Kamis lalu bahwa mereka akan menolak usulan apa pun jika hanya seputar penghentian sementara pertempuran.
Namun Nunu mengatakan bahwa pada hari itu Hamas belum menerima usulan resmi apa pun.
Pertemuan antara Kepala Mossad David Barnea, Direktur CIA Bill Burns dan perdana menteri Qatar di Doha, yang berakhir pada Senin lalu, membahas usulan gencatan senjata "jangka pendek" selama "kurang dari sebulan,” lapor sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut kepada AFP di hari Rabu.
Usulan tersebut melibatkan pertukaran sandera Israel dengan warga Palestina di penjara Israel dan peningkatan bantuan ke Gaza, tutur sumber tersebut.
Pejabat Hamas yang berbicara kepada AFP pada Jumat kemarin mengatakan bahwa usulan gencatan senjata sementara tersebut mencakup peningkatan jumlah truk bantuan serta pertukaran sebagian tahanan.
Dia mengatakan Hamas telah merespons dengan menegaskan kembali posisinya, bahwa "apa yang diinginkan rakyat Palestina adalah gencatan senjata yang lengkap, menyeluruh, dan abadi."
Baca juga: Mayoritas Menteri Israel Setujui Gencatan Senjata, Netanyahu Tetap Menolak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News