Pemandangan salah satu sudut kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. (AFP)
Pemandangan salah satu sudut kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. (AFP)

Abu Dhabi Tutup Ruang Publik bagi Warga yang Belum Divaksinasi

Willy Haryono • 29 Juni 2021 09:17
Abu Dhabi: Pemerintah Abu Dhabi menyetujui aturan terbaru yang menutup akses ruang publik bagi warga yang divaksinasi Covid-19. Keputusan diambil usai Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab (UEA), telah "memvaksinasi lebih dari 93 persen kelompok sasaran."
 
"Komite Bencana dan Krisis Darurat Abu Dhabi menekankan bahwa keputusan ini merupakan bagian dari langkah proaktif, yang juga meliputi program tes Covid-19 di kawasan industri dan wilayah padat penduduk," ujar kantor media pemerintah Abu Dhabi dan dilansir oleh CBS News pada Senin, 28 Juni 2021.
 
Larangan masuk ke ruang publik Abu Dhabi bagi warga yang belum divaksinasi akan diberlakukan mulai 20 Agustus mendatang. Nantinya mereka yang belum menerima satu pun dosis vaksin Covid-19 dilarang masuk ke mal, restoran, kafe, pusat kebugaran, museum, taman bermain, resor, dan lain-lain.

Selain itu, larangan juga berlaku bagi universitas, sekolah negeri dan swasta, serta tempat penitipan anak. Larangan ini tidak berlaku bagi warga berusia 16 tahun ke bawah.
 
Satu-satunya ruang publik yang dapat diakses mereka adalah toko retail yang menjual "barang-barang pokok seperti supermarket dan farmasi."
 
Senin kemarin, Kementerian Luar Negeri AS mengeluarkan imbauan perjalanan level 4 untuk Uni Emirat Arab. Level 4 merupakan tingkat tertinggi, mengindikasikan bahwa warga AS sebaiknya tidak bepergian ke lokasi tujuan karena adanya risiko penularan Covid-19.
 
Menurut data situs pemantau Johns Hopkins University, UEA telah memvaksinasi secara menyeluruh 40 persen dari total populasinya.
 
Baca:  UEA Sudah Vaksinasi 95 Persen Warga Berusia 60 Tahun ke Atas

Vaksin Slank untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan