Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Brendan Smialowski / AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Brendan Smialowski / AFP)

Israel Bertekad 'Berjuang Sampai Menang' dalam Perang Melawan Hamas

Willy Haryono • 21 Oktober 2023 09:35
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertekad untuk terus "berjuang sampai menang" dalam perang melawan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza. Pernyataan ini mengindikasikan tidak adanya jeda dalam pengeboman militer dan rencana serangan darat ke Gaza.
 
Israel telah memerintahkan seluruh warga sipil untuk mengevakuasi bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza. Pada hari Jumat kemarin, Hamas telah membebaskan dua warga AS yang ditawan selama serangan mematikan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
 
Judith Tai Raanan, 59, dan putrinya Natalie, 17, diserahkan kepada pasukan Israel di perbatasan Jalur Gaza. Keduanya menjadi sandera pertama yang dibebaskan Hamas dalam perang terbaru, sementara lebih dari 200 lainnya masih ditahan.

Hamas mengatakan pihaknya melepaskan mereka berdasarkan perjanjian dengan pemerintah Qatar atas alasan kemanusiaan.
 
"Dua warga kami yang diculik kini sudah berada di rumah. Kami tidak menyerah dalam upaya memulangkan semua orang yang diculik. Pada saat yang sama, kami akan terus berjuang hingga meraih kemenangan," ungkap Netanyahu, seperti dikutip dari laman India Today, Sabtu, 21 Oktober 2023.
 
Menurut Netanyahu dan kerabat kedua warga yang sempat diculik, ibu dan anak perempuannya itu diculik Hamas dari Kibbutz Nahal Oz selama serangan mendadak di Israel selatan pada 7 Oktober.
 
Baca juga:  Benjamin Netanyahu: Ini Baru Permulaan

Opsi Penundaan

Sementara itu di Washington, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendapat pernyataan dari seorang wartawan pada hari Jumat, mengenai apakah Israel harus menunda potensi serangan darat ke Gaza hingga lebih banyak sandera dapat diselamatkan. Biden menjawab "Iya."
 
Namun belakangan, Gedung Putih mengatakan Biden tidak mendengar jelas pertanyaan dari seorang reporter yang menanyakan apakah Israel harus menunda potensi serangan darat ke Gaza.
 
"Presiden berada cukup jauh. Ia tidak mendengar pertanyaan lengkapnya. Pertanyaannya terdengar seperti 'Apakah Anda ingin melihat lebih banyak sandera dibebaskan?' Dia tidak mengomentari hal lain," kata juru bicara Gedung Putih, Ben LaBolt.
 
Kala itu, Biden sedang menaiki tangga untuk menaiki pesawat Air Force One ketika, seorang reporter meneriakkan pertanyaan tersebut di tengah suara mesin pesawat. Biden berhenti sejenak dan berkata, "iya," lalu naik ke pesawat.
 
Biden juga mengatakan bahwa menurutnya serangan awal Hamas terhadap Israel sebagiannya terkait dengan upaya normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi, sebuah inisiatif yang coba diwujudkan Biden.
 
Perang Israel-Hamas merupakan yang paling mematikan dari lima perang di Gaza bagi kedua belah pihak. Jumat kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan bahwa 4.137 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 13.000 lainnya terluka.
 
Sementara lebih dari 1.400 orang di Israel tewas, sebagian besarnya dalam serangan awal ketika Hamas menyerbu Israel. Selain itu, 203 orang diyakini telah ditangkap oleh Hamas selama serangan tersebut dan dibawa ke Gaza, kata data militer Israel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan