Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut serangan ke Gaza baru permulaan. (AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebut serangan ke Gaza baru permulaan. (AFP)

Benjamin Netanyahu: Ini Baru Permulaan

Marcheilla Ariesta • 14 Oktober 2023 18:56
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, serangan pertama negaranya ke Jalur Gaza pada Jumat kemarin baru permulaan.
 
Israel telah bersumpah untuk memusnahkan kelompok militan Palestina Hamas setelah para pejuangnya keluar dari Gaza seminggu yang lalu dan menyerbu kota-kota dan desa-desa, menewaskan 1.300 warga Israel, sebagian besar warga sipil, dan melarikan diri dengan sejumlah sandera.
 
Sejak itu, Israel telah menempatkan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, yang merupakan rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, di bawah pengepungan total dan membombardirnya dengan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pihak berwenang Gaza mengatakan 1.900 orang telah tewas.

Pada Jumat kemarin, Israel memberi waktu 24 jam kepada lebih dari satu juta penduduk di bagian utara Gaza untuk mengungsi ke selatan guna menghindari serangan gencar. Hamas bersumpah akan berjuang sampai titik darah penghabisan dan meminta warga untuk tidak pergi.
 
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, pasukan yang didukung oleh tank telah melancarkan serangan untuk menyerang awak roket Hamas dan mencari informasi mengenai lokasi para sandera, dalam laporan resmi pertama pasukan darat di Gaza sejak krisis dimulai.
 
“Kami menyerang musuh-musuh kami dengan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Netanyahu dalam pernyataan singkat yang disiarkan di televisi setelah hari Sabat Yahudi dimulai, dilansir dari AFP, Sabtu, 14 Oktober 2023.
 
“Saya tekankan bahwa ini hanyalah permulaan,” sambungnya.
 
Pihak berwenang Gaza mengatakan, 70 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka ketika Israel menyerang mobil dan truk yang membawa orang-orang yang melarikan diri dari jalur utara menuju selatan.
 
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi-organisasi lain memperingatkan akan terjadinya bencana jika begitu banyak orang terpaksa mengungsi, dan mengatakan pengepungan di daerah kantong tersebut harus dicabut agar bantuan dapat masuk.
 
Situasi di Gaza telah mencapai “titik terendah baru yang berbahaya”, kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada hari Jumat.
 
“Kami membutuhkan akses kemanusiaan segera di seluruh Gaza, sehingga kami bisa mendapatkan bahan bakar, makanan, dan air bagi semua orang yang membutuhkan. Bahkan perang pun ada aturannya,” pungkasnya.
 
Baca juga: Merasa Terancam, Ribuan Warga Palestina Beramai-ramai Tinggalkan Gaza Utara
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan