Seorang pria mengantar sejumlah paket bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza, 3 Maret 2024. (AFP)
Seorang pria mengantar sejumlah paket bantuan kemanusiaan di Rafah, Jalur Gaza, 3 Maret 2024. (AFP)

Bencana Kelaparan di Gaza Semakin Parah, Bantuan via Udara Kurang Efektif

Medcom • 04 Maret 2024 16:00
Gaza: Bencana kelaparan di Jalur Gaza semakin parah, walau bantuan kemanusiaan sudah mulai masuk melalui udara. Hal ini disampaikan kantor media wilayah Palestina pada Minggu, 3 Maret 2024. 
 
Berdasarkan laporan kantor tersebut melalui Telegram, saat ini terdapat sekitar 2,4 juta orang yang mengalami kelaparan di Gaza. Pengiriman bantuan makanan via udara dinilai tidak terlalu membantu masalah tersebut.
 
"Kelaparan memburuk di Gaza, di mana sejauh ini 15 anak meninggal karena kelaparan, kekurangan gizi dan dehidrasi," tulis kantor tersebut, seperti dilansir dari TRT World pada Senin, 4 Maret 2024.

"Dan hal ini mengancam kehidupan lebih dari 700.000 warga Palestina yang menderita kelaparan ekstrem," lanjutnya.
 
Menurut kantor tersebut, mengirim bantuan kemanusiaan melalui udara tidak efektif, dan hanya merupakan upaya menghindari solusi radikal terhadap masalah di Gaza.

Bantuan Kemanusiaan via Udara

"Pengiriman bantuan dari udara membawa konsekuensi serius bagi masyarakat, menimbulkan tantangan besar, karena beberapa dari bantuan tersebut dijatuhkan di dekat zona penyangga (dengan Israel) atau daerah yang dikuasai tentara pendudukan, atau terletak di wilayah pendudukan Palestina," katanya.
 
Dikatakan bahwa hal ini dapat menimbulkan bahaya kematian bagi warga yang berusaha keras mendapatkan bantuan.
 
"Bantuan yang dijatuhkan melalui udara sama sekali tidak mencapai keadilan, dan mengharuskan masyarakat mengejar bantuan yang tidak sampai ke tempat aman dengan perilaku tercela, memalukan dan tidak manusiawi," tambahnya.
 
Baca juga:  Bantuan Kemanusiaan AS Akhirnya Masuk ke Gaza via Jalur Udara

Kelaparan di Gaza

Kantor tersebut menegaskan kembali bahwa mereka meminta pemerintah Amerika Serikat (AS), komunitas internasional, dan pendudukan Israel bertanggung jawab penuh atas genosida yang dilakukan tentara pendudukan terhadap warga sipil, anak-anak dan perempuan. Mereka juga diminta untuk bertanggung jawab atas kelaparan di Gaza saat ini.
 
AS mengatakan pada Sabtu lalu bahwa mereka telah mengirim bantuan kemanusiaan pertama ke Gaza via udara, dengan lebih dari 30.000 paket makanan diterjunkan dari pesawat militer.
 
Beberapa hari lalu, tentara Mesir mengumumkan partisipasi Qatar dan Prancis dalam operasi udara. Mesir, Yordania dan Uni Emirat Arab telah ikut ambil bagian untuk memberikan bantuan ke Gaza, yang dilanda perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober 2023.
 
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Pengeboman Israel telah menewaskan 30.410 orang dan melukai 71.700 lainnya, sementara kematian akibat serangan Hamas mencapai kisaran 1.200.
 
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut data PBB. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan