"Dalam insiden kedua dalam dua pekan terakhir, 13 kapal Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) mendekati tujuh kapal AS dalam kecepatan tinggi, bergerak mendekat di jarak 140 meter. Salah satu kapal AS kemudian melepaskan 30 tembakan peringatan," kata juru bicara Pentagon John Kirby.
"Sayangnya, aksi yang dilakukan IRGC ini bukanlah fenomena baru," sambungnya, dilansir dari laman TOI Selasa, 11 Mei 2021.
Ia menyebut manuver IRGC kali ini tidak aman dan tak profesional, dan dapat membuat seseorang terluka. Kirby menambahkan, aksi-aksi semacam ini dapat memicu miskalkulasi serius di kawasan.
"Aksi-aksi semacam itu tidak menguntungkan siapapun," tutur Kirby.
Baca: Kapalnya Disita Iran, Korsel Kirim Kapal Perusak ke Selat Hormuz
Saat ditanya apakah kapal AS boleh menembak dan menenggelamkan kapal Iran, Kirby menolak mengklarifikasi. Namun ia hanya menegaskan bahwa AS memiliki "hak membela diri" dari segala bentuk ancaman.
Kirby menyoroti bahwa aksi terbaru Iran ini terjadi di Selat Hormuz, perairan sempit yang membatasi ruang gerak kapal. "Perairan tersebut adalah peraitan internasional. Saat berada di sebuah selat, ada batasan tertentu terhadap kemampuan manuver kapal-kapal," ungkapnya.
Akhir April lalu, AS melepaskan tembakan peringatan ke tiga kapal cepat Iran di perairan internasional di wilayah utara Teluk Persia.
Di bulan yang sama, empat kapal IRGC, tiga kapal cepat, dan satu kapal Harth 55, juga berlayar dekat kapal penjaga pantai AS. Tidak ada tembakan peringatan yang dilepaskan kala itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News