Pemerintah Turki juga melangsungkan penyelidikan atas kebakaran tersebut. Kebakaran terjadi pada Rabu lalu di empat lokasi di sebelah timur wisata Antalya.
Kantor Bencana dan Tanggap Darurat Turki mengatakan tiga orang tewas, termasuk seorang berusia 82 tahun yang tinggal sendirian. Saluran NTV kemudian melaporkan seorang pria berusia 25 tahun meninggal di Marmaris ketika mencoba membawa bantuan.
Dilansir dari laman AFP, Jumat, 30 Juli 2021, kebakaran pertama kali muncul di sebelah timur Antalya. Kawasan resor ini sangat populer di kalangan turis Rusia dan Eropa timur lainnya.
Awan asap tebal mengubah langit Turki menjadi jingga gelap. Sedikitnya, 183 orang dirawat di rumah sakit hingga saat ini.
Menteri Pertanian Bekir Pakdemirli mengatakan, pengunjung dan pekerja di sebuah hotel juga dievakuasi dekat kota wisata Bodrum.

Asap yang berasal dari kebakaran hutan di Turki. Foto: AFP
Api berkobar dengan suhu mendekati 40 derajat Celcius dan hembusan angin 50 kilometer per jam. Wali Kota Antalya, Muhittin Bocek mengatakan mencurigai adanya kesengajaan karena kebakaran terjadi di empat lokasi sekaligus.
"Ini menunjukkan adanya kesengajaan pembakaran, tapi kami tidak memiliki informasi yang jelas mengenai hal tersebut," tuturnya.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga sudah memerintahkan penyelidikan kebakaran digelar.
Bantuan Internasional
Sementara itu, Kedutaan Rusia di Turki mengatakan, Moskow telah mengirim tiga pesawat pemadam kebakaran raksasa untuk membuang bahan penghambat api di hutan.Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias mengatakan, negaranya siap membantu jika diperlukan. Padahal, hubungan Turki dan Yunani tidak akur karena perebutan wilayah.
Tak hanya itu, Azerbaijan juga menawarkan bantuan mereka.
Kini, lebih dari 4 ribu petugas pemadam kebakaran Turki dikirim ke seluruh wilayah untuk membantu mengatasi kerusakan. Mereka juga diperintahkan untuk membantu warga yang membutuhkan bantuan.
Sebanyak 10 orang telah diselamatkan pada Kamis lalu. Mereka terdampar di sebuah danau yang dikelilingi hutan yang terbakar.
"Semua sarana negara telah dimobilisasi, dan tim kami sudah ada di lapangan," pungkas Menteri Lingkungan Hidup Murat Kurum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News