Klaim "kemungkinan sabotase" dibuat oleh sumber anonim di saluran televisi pemerintah Iran.
Namun Wakil Menteri Perminyakan Iran Jalil Salari mengatakan kepada media lokal bahwa mereka menghadapi "tantangan dalam hal mesin pembaca kartu" dan pihak berwenang berupaya untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
Iran, produsen minyak terbesar, termasuk salah satu negara dengan harga bensin termurah di dunia. Namun pengguna kendaraan bermotor harus menggunakan kartu khusus untuk membeli BBM dengan harga subsidi dan memiliki batas bulanan, sebelum nantinya harus membayar dengan harga yang lebih tinggi.
"Karyawan di sejumlah SPBU telah memutus sistem online dan bahan bakar dipasok secara offline," kata Salari, seperti dikutip dari AFP.
Iran mengalami gangguan serupa selama seminggu pada Oktober 2021, yang menurut para pejabat disebabkan serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pihak eksternal.
Hal tersebut sempat membuat sistem distribusi BBM di Iran terhenti, mengakibatkan kemacetan lalu lintas dan antrean panjang di banyak pompa bensin.
Baca juga: Iran Kecam Dukungan AS terhadap 'Perusuh' BBM
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News