Hamas usulkan proposal gencatan senjata terbaru. (AFP)
Hamas usulkan proposal gencatan senjata terbaru. (AFP)

Kerangka Baru Gencatan Senjata di Gaza Dipertimbangkan Hamas

Marcheilla Ariesta • 09 April 2024 17:03
Dubai: Hamas sedang mempertimbangkan kerangka baru untuk gencatan senjata yang diusulkan dalam putaran perundingan terakhir di Kairo, Mesir. Hal ini dilakukan sebelum Idulfitri yang menandai akhir Ramadan.
 
Langkah ini dilakukan ketika warga Palestina yang terlantar kembali ke Khan Younis, di Gaza selatan, tempat mereka dihadapkan pada kehancuran akibat perang, menyusul penarikan pasukan Israel dari kota tersebut.
 
Sumber Hamas mengatakan, mediator dari Qatar, Mesir dan Amerika menyarankan alternatif gencatan senjata sementara dalam konflik Gaza, yang telah berlangsung selama enam bulan.

Proposal yang terdiri dari tiga bagian itu akan menghentikan pertempuran selama enam minggu untuk memungkinkan sandera yang ditahan oleh Hamas ditukar dengan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
 
Hamas mengatakan pihaknya “menghargai” upaya para mediator dalam perundingan tersebut, namun menuduh Israel gagal menanggapi setiap tuntutannya.
 
“Meskipun demikian, pimpinan gerakan tersebut sedang mempelajari proposal yang diajukan,” kata kelompok militan tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The National, Selasa, 9 April 2024.
 
Setelah berbulan-bulan pertempuran sengit, Israel mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka menarik pasukannya dari Khan Younis untuk memungkinkan pasukan memulihkan diri dalam persiapan untuk fase perang berikutnya, termasuk serangan ke Rafah. Lebih dari satu juta pengungsi Palestina mencari perlindungan di kota yang berbatasan dengan Mesir.
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, tanggal pengiriman pasukan ke kota itu telah ditetapkan. Kekuatan asing dan kelompok kemanusiaan mendesak Israel untuk tidak melakukan operasi di Rafah karena khawatir akan menimbulkan korban sipil dalam jumlah besar.
 
Netanyahu dan komandan militer Israel bersikeras bahwa operasi di kota itu diperlukan untuk mencapai kemenangan atas Hamas.
 
"Itu akan terjadi, ada tanggalnya," kata Netanyahu dalam sebuah video.
 
Sebagai tanggapannya, AS, sekutu utama Israel, mengulangi keberatannya terhadap operasi militer di Rafah, dengan mengatakan bahwa hal itu "pada akhirnya akan merugikan keamanan Israel".
 
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan ini adalah “waktu yang tepat untuk gencatan senjata”, karena serangan terus menghantam Gaza.
 
Lebih dari 33.100 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober, kata otoritas kesehatan Gaza. Perang dimulai ketika Hamas memimpin serangan terhadap Israel yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
 
Baca juga: Tolak Proposal Gencatan Senjata Gaza, Hamas: Tidak Ada Hal Baru
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan