Kampala: Presiden Uganda Yoweri Museveni memperpanjang masa karantina penyakit Ebola di dua distrik selama 21 hari. Perpanjangan dilakukan setelah dirinya mengeklaim bahwa respons Pemerintah Uganda terhadap penyakit tersebut relatif berhasil.
Pergerakan keluar masuk distrik Mubende dan Kassanda di Uganda tengah akan dibatasi hingga 17 Desember mendatang, kata pernyataan kantor kepresidenan Uganda pada Sabtu malam. Sebelumnya, masa karantina di dua distrik tersebut hanya akan berlangsung hingga Sabtu kemarin, 26 November.
"Perpanjangan bertujuan untuk lebih mempertahankan keuntungan dalam mengendalikan Ebola yang telah kami buat, dan untuk melindungi seluruh negara dari paparan berkelanjutan," ujar Museveni, dikutip dari laman Times Live, Minggu, 27 November 2022.
"Respons pemerintah berhasil. Tidak ada kasus baru di kedua distrik tersebut dalam dua pekan terakhir," sambungnya.
"Mungkin terlalu dini untuk merayakan keberhasilan, tetapi secara keseluruhan, saya telah diberi tahu bahwa perkembangannya bagus," kata Museveni.
Baca: Uganda Umumkan Lockdown Ebola Selama 3 Pekan
Uganda, salah satu negara Afrika Timur, sejauh ini mencatat total 141 infeksi Ebola. Sebanyak 55 orang telah meninggal sejak wabah Ebola yang mematikan itu diumumkan Uganda pada 20 September.
Meski secara bertahap dapat dikendalikan, situasinya seputar Ebola di Ugnda masih relatif rapuh, ucap Museveni. Ia menambahkan bahwa sistem kesehatan negara yang lemah dan penyebaran misinformasi tentang Ebola masih menjadi tantangan.
Virus Ebola dalam wabah terbaru di Uganda adalah varian Sudan, yang sejauh ini belum ada vaksin yang terbukti efektif. Varian di Uganda berbeda dari jenis Zaire yang lebih umum, yang telah menyebar dalam sebuah wabah di Republik Demokratik Kongo belum lama ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id