Sejauh ini, lanjut Museveni, Ebola telah menewaskan 19 orang sejak Uganda mengumumkan wabah penyakit tersebut pada 20 September.
Dikutip dari Independent, Minggu, 16 Oktober 2022, setidaknya 58 kasus Ebola telah tercatat di Uganda sejak bulan lalu. Kendati begitu, otoritas Uganda khawatir angka kasus dan kematian yang sesungguhnya lebih tinggi dari saat ini.
Pergerakan masyarakat antar wilayah Mubende dan Kassanda akan dikunci rapat selama 21 hari ke depan. Semua moda transportasi, kecuali truk kargo, akan dilarang memasuki dua wilayah tersebut.
Rumah ibadah dan tempat hiburan di dua wilayah tersebut termasuk dari deretan bangunan yang ditutup selama lockdown.
Dalam pidato nasional di televisi, Museveni mengatakan bahwa distrik Mubende dan Kassanda adalah episentrum dari wabah Ebola saat ini.
"Ini adalah langkah-langkah darurat yang bersifat sementara untuk mengendalikan penyebaran Ebola. Kita semua harus bekerja sama dengan otoritas setempat dalam mengakhiri wabah ini secepat mungkin," ucap Museveni.
Sebelumnya, Museveni tidak akan memberlakukan lockdown usai mengatakan bahwa Ebola bukan virus yang menyebar via udara seperti Covid-19. Namun usai mempertimbangkan skala wabah, ia akhirnya menerapkan lockdown.
Museveni telah memerintahkan jajaran kepolisian untuk menangkap siapa pun yang diduga terinfeksi Ebola dan menolak diisolasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
