Di Jalur Gaza, sejumlah militan menembakkan roket ke arah Israel untuk kali ketiga dalam beberapa hari terakhir. Ketegangan dalam beberapa hari terakhir ini dikhawatirkan dapat meletus menjadi konflik terbuka.
Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa 57 orang terluka dalam penyerbuan terbaru pasukan Israel. Tahun lalu, penyerbuan serupa telah memicu perang 11 hari antara Israel dan kelompok Hamas.
Dalam penyerbuan terbaru, PBB meminta dilakukannya penyelidikan atas aksi terbaru Israel.
"Kami sangat khawatir atas meningkatkan kekerasan di wilayah pendudukan Palestina dan Israel dalam sebulan terakhir," kata Ravina Shamdasani, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.
"Penggunaan kekerasan oleh pasukan Israel yang telah melukai banyak jemaah serta staf di dalam dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa harus diinvestigasi secara imparsial, independen dan transparan," sambungnya, dikutip dari The New Arab.
Kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam agama Islam, yang juga dianggap sakral oleh Yahudi.
Kepolisian Israel mengatakan bahwa sejumlah warga Palestina melempari batu ke arah Western Hall, tempat Yahudi berdoa di Kompleks Masjid Al-Aqsa, pada Jumat subuh. Polisi pun merespons dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah demonstran, yang sebagian besar adalah pemuda Palestina.
Seorang pria Palestina terkena tembakan di bagian kepala, dan langsung dilarikan ke rumah sakit Hadassah di Yerusalem. "Ia berada dalam kondisi yang sangat serius," ucap juru bicara rumah sakit kepada AFP.
Lebih dari 200 orang, sebagian besar warga Palestina, terluka dalam penyerbuan pasukan Israel di sekitar kompleks Al-Aqsa dalam sepekan terakhir.
Baca: 40 Warga Sipil Terluka dalam Serangan Terbaru Pasukan Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News