Serangan 7 Oktober 2023, Iron Dome vs Roket Hamas. (AFP)
Serangan 7 Oktober 2023, Iron Dome vs Roket Hamas. (AFP)

Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah

Riza Aslam Khaeron • 14 Oktober 2024 14:39
Jakarta: Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries (IAI). Sistem ini dirancang untuk menghadapi ancaman roket dan artileri jarak pendek dari berbagai kelompok di kawasan Timur Tengah.
 
Sistem ini dirancang untuk melindungi kota-kota dan infrastruktur penting dari serangan udara yang sering kali ditembakkan dari wilayah Gaza, Lebanon, maupun ancaman lainnya, termasuk dari Iran.
 
Usai serangan Iran pada 1 Oktober 2024 yang disebut "Janji Setia 2", Pasukan Keamanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka dan Amerika Serikat (AS) berhasil mencegat 99% serangan serangan misil Iran.

Berikut informasinya:
 

1. Cara Kerja Iron Dome


Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Gambar: Cara Kerja Iron Dome. (Rafael Advanced Defense Systems/BBC)
 
Iron Dome bekerja dalam lima tahap utama, seperti yang terlihat pada diagram berikut:
 
Roket musuh ditembakkan: Roket atau proyektil lainnya ditembakkan ke arah wilayah Israel.
 
Radar mendeteksi dan melacak: Sistem radar mendeteksi roket yang datang dan melacak lintasannya.
 
Pusat kontrol memperkirakan titik jatuh: Pusat pengendalian menghitung lintasan proyektil dan menentukan apakah akan jatuh di area yang berbahaya.
 
Peluncur menembakkan rudal intersep: Jika diperkirakan akan mengenai area penting, peluncur menembakkan rudal pencegat untuk mencegat proyektil tersebut.
 
Rudal meledak di dekat target: Rudal pencegat meledak di dekat roket musuh, menghancurkannya sebelum mencapai target.
 
Iron Dome juga mengabaikan ancaman yang diperkirakan akan jatuh di area tidak berpenghuni untuk menghemat rudal pencegatnya.
 

2. Efektivitas dalam Menghadapi Ancaman


Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Sumber: Rafael Advanced Defense Systems?
 
Iron Dome mulai beroperasi pada tahun 2011 setelah "Perang Musim Panas" 2006 antara Israel dan Hizbullah.
 
Sistem ini mampu mencegat roket jarak pendek hingga 70 km, menghancurkan proyektil yang berpotensi jatuh di area berpenduduk, dan mengabaikan yang jatuh di area terbuka.
 
Dengan tingkat pencegatan hingga 90% dan rudal pencegat Tamir yang berbiaya sekitar $50.000 per rudal, Iron Dome terbukti efektif dalam melindungi warga sipil dan mengurangi kerusakan.
 
Iron Dome mampu mencegat hingga 90% roket yang diprediksi akan jatuh di area penduduk, seperti yang diklaim oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
 

Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Gambar: Rudal Tamir. (IDF)
 
Rudal pencegat yang digunakan, bernama Tamir, diperkirakan memiliki biaya sekitar $50.000 per rudal. Sejak Oktober 2023, rudal Iron Dome telah mencegat puluhan ribu roket yang ditembakkan oleh Hamas dan kelompok militan lainnya dari Gaza.
 
Kecepatan respons dan efektivitas Iron Dome menjadikannya salah satu sistem pertahanan udara terbaik di dunia.
 

3. Peran Sistem Pertahanan Lain


Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Gambar: Jangkauan Sistem Pertahanan Udara Israel. (CSIS Missile Threat dan BBC)
 
Iron Dome adalah bagian penting dari sistem pertahanan berlapis Israel yang mencakup berbagai teknologi untuk menghadapi ancaman dari jarak pendek hingga jarak jauh. Selain Iron Dome, Israel juga mengandalkan David's Sling, Arrow 2, dan Arrow 3.
 
Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Gambar: David's Sling. (Dok. Badan Pertahanan Misil Amerika Serikat)
 
David's Sling: Sistem ini, juga dikenal sebagai "Magic Wand", digunakan untuk mencegat rudal jarak menengah hingga 300 km. Beroperasi sejak 2017, David's Sling dirancang untuk menghadapi ancaman yang tidak dapat ditangani oleh Iron Dome.
 
Sistem ini digunakan Israel untuk mencegat serangan Hizbullah bulan September yang disebut Hizbullah menargetkan kantor badan intelijen Israel, Mossad. Sistem ini disebut IDF berhasil mencegat misil balistik Iran Qadr-1 dengan berat 700-1000kg.
 
Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Gambar: Arrow 2. (IAI)
 
Arrow 2: Dikembangkan setelah Perang Teluk Pertama pada 1991, Arrow 2 dirancang untuk menghancurkan rudal balistik jarak pendek dan menengah saat berada di atmosfer atas, dan beroperasi sejak tahun 2000.
 
Arrow 2 memiliki kemampuan mendeteksi rudal dari jarak 500 km dan dapat mencegat hingga 14 target sekaligus dengan sembilan kali kecepatan suara dari jarak 100km.
 
Iron Dome: Sistem Pertahanan Rudal Andalan Israel Lawan Iran dan Hizbullah
Gambar: Arrow 3. (IAI)
 
Arrow 3: Beroperasi sejak 2017, Arrow 3 dirancang untuk menghadapi rudal balistik jarak jauh di luar atmosfer bumi, dengan jangkauan hingga 2.400 km. Sistem ini memberikan perlindungan terhadap ancaman rudal jarak jauh, melengkapi peran Iron Dome dan David's Sling.
 
Misil yang dibuat oleh Israel Aerospace Industries ini pertama kali digunakan Israel untuk mencegat serangan misil Houthi tahun 2023.
 
Kombinasi dari berbagai sistem ini memungkinkan Israel untuk menangkal hampir setiap jenis ancaman udara, memberikan perlindungan yang menyeluruh dan berlapis bagi wilayahnya.
 
Baca Juga:
3 Jenis Misil Iran yang Bisa Tembus Iron Dome Israel
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan