Sementara itu, korban lain merupakan warga yang ditembak saat bentrokan di Tebi Barat. Korban lain yakni warga Gaza yang hendak mendekati pagar perbatasan.
Kekerasan terjadi beberapa hari setelah serangan Israel terhadap gerilyawan di Tepi Barat yang menewaskan lima warga Palestina. Saat Subuh di Yerusalem, suara tembakan terdengar di Kota Tua, dengan tubuh perempuan tergeletak di jalan batu yang mengarah ke Masjid Al-Aqsa, kata seorang wartawan AFP.
Baca: Coba Tikam Polisi Israel, Seorang Perempuan Ditembak Mati
Polisi mengatakan perempuan itu mencoba menikam petugas setelah dihentikan untuk diperiksa karena perilakunya dinilai mencurigakan.
"Selama interogasi, pelaku mengeluarkan pisau dan mencoba menikam petugas. Mereka segera menanggapi dengan tembakan dan menetralisirnya," kata polisi Israel, seperti dikutip AFP, Jumat 1 Oktober 2021.
Petugas medis kemudian mengumumkan dia meninggal. Wanita itu diidentifikasi oleh pejabat Palestina sebagai Israa Khozaimieh dari Qabatiya di Tepi Barat.
Upaya serangan itu tidak mengakibatkan korban pada kubu Israel. Pasukan keamanan Israel ditempatkan di setiap pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam, yang dikenal orang Yahudi sebagai Temple Mount, situs tersuci dalam Yudaisme.
Kompleks itu terletak di Yerusalem timur, yang diduduki Israel pada 1967 dan kemudian dicaplok dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Bentrokan Tepi Barat
Dalam insiden terpisah di Burqin, di Tepi Barat dekat Jenin, pasukan Israel dan polisi perbatasan melakukan operasi semalam "untuk menangkap tersangka dan menemukan senjata," kata sebuah pernyataan polisi.
"Selama operasi, seorang teroris bersenjata menembaki pasukan yang beroperasi di desa selama kerusuhan," ucap polisi.
"Pasukan polisi perbatasan menanggapi dengan tembakan ke arah teroris dan menetralisirnya," jelas polisi, dengan seorang juru bicara yang mengkonfirmasi kematiannya kepada AFP.
Kelompok militan Jihad Islam mengatakan, orang yang tewas adalah Alaa Zayoud, seorang anggota sayap militer yang berusia 22 tahun.
Tidak ada pasukan Israel yang terluka dalam insiden di Tepi Barat, wilayah Palestina di bawah pendudukan militer Israel sejak 1967.
Pada hari Minggu, lima warga Palestina tewas setelah serangan Israel di Tepi Barat memicu baku tembak dengan militan Hamas, dua di antaranya di Burqin, kata para pejabat.
Salah satu dari mereka yang terbunuh di Burqin pada Minggu adalah anggota Jihad Islam, dan gerakan tersebut mengatakan pada Kamis bahwa Zayoud telah "bergabung" dengannya.
Hamas, penguasa militan Jalur Gaza, mengeluarkan pernyataan untuk mendukung ‘kesyahidan’ Zayoud, mengatakan "perlawanan bersenjata dan konfrontasi komprehensif dengan Israel adalah cara untuk mengusir pemukim dari tanah pendudukan kami".
“Dalam insiden ketiga dan tidak terkait di Gaza, pasukan Israel melihat tiga tersangka mendekati pagar keamanan," ucap sebuah pernyataan militer.
"Salah satu tersangka terlihat membawa ransel mencurigakan dan menggali tanah. Pasukan (Israel) di tempat kejadian menembak ke arah tersangka," sebut militer, menambahkan bahwa mereka sedang meninjau insiden itu dan "mengetahui laporan bahwa seorang warga Palestina terbunuh."
Kementerian kesehatan Gaza mengatakan pria itu tewas dan mengidentifikasinya sebagai Mohammad Abu Ammar, 40 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News