Sejumlah sumber keamanan lokal mengatakan bahwa penculikan terjadi di ibu kota Port-au-Prince pada Sabtu kemarin,
Menurut laporan New York Times, para misionaris AS diculik dari sebuah bus yang sedang bertolak menuju bandara. Rencananya, setelah menurunkan beberapa orang di bandara, bus itu akan bertolak ke destinasi lain di Haiti.
Juru bicara untuk pemerintahan AS menolak berkomentar lebih jauh mengenai penculikan di Haiti.
"Kesejahteraan dan keamanan warga AS di luar negeri merupakan salah satu prioritas utama Kementerian Luar Negeri," ucap jubir tersebut, dilansir dari laman TRT World, Minggu, 17 Oktober 2021.
Geng kriminal bersenjata api, yang selama bertahun-tahun menguasai sejumlah distrik miskin, telah memperluas wilayah kekuasaan mereka di ibu kota Haiti dan sekitarnya. Mereka dikenal sering melakukan penculikan untuk meminta uang tebusan.
Lebih dari 600 penculikan tercatat di Haiti di tiga kuartal pertama 2021, dibanding 231 dalam periode sama tahun lalu, menurut data Center for Analysis and Research in Human Rights.
Selama bertahun-tahun, Haiti dilanda krisis politik dan ekonomi yang melumpuhkan kegiatan masyarakat. Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise pada Juli lalu membuat situasi keamanan di negara tersebut kian memprihatinkan.
Baca: PM Haiti Depak Menteri Hukum Usai Pecat Jaksa Terkait Pembunuhan Presiden
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News