Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (AFP)
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. (AFP)

Hamas Ditawari Proposal Gencatan Senjata, Blinken: Sebaiknya Segera Diterima

Willy Haryono • 30 April 2024 12:43
Riyadh: Hamas telah ditawari proposal gencatan senjata terbaru untuk diterapkan di Jalur Gaza, dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendesak kelompok pejuang Palestina itu untuk segera menerimanya.
 
Setelah pertemuan di Kairo, delegasi Hamas meninggalkan Mesir dan kembali ke Qatar "untuk membahas gagasan dan proposal, dan kami ingin menanggapinya secepat mungkin," kata sumber Hamas yang dekat dengan pembicaraan tersebut kepada kantor berita AFP tanpa menyebut nama.
 
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menerima panggilan telepon pada Senin kemarin dari Presiden AS Joe Biden untuk membahas perkembangan terbaru dalam negosiasi mengenai gencatan senjata di Gaza dan bahaya eskalasi militer di Rafah, lapor pernyataan dari kantor kepresidenan Mesir.

Kairo mengatakan seruan tersebut juga menyinggung pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina, yang merupakan poin utama dalam perjanjian gencatan senjata komprehensif antara Hamas dan Israel.
 
"Hamas telah ditawari proposal luar biasa dan murah hati dari pihak Israel," kata Blinken dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Riyadh, mengutip dari laman Dawn pada Selasa, 30 April 2024.
 
Sebuah sumber yang mengetahui tentang pembicaraan tersebut mengatakan bahwa usulan Israel memerlukan kesepakatan untuk membebaskan kurang dari 40 dari sekitar 130 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza dengan imbalan pembebasan sejumlah tagabab Palestina yang dipenjara di Israel.
 
Tahap kedua dari gencatan senjata akan terdiri dari "masa tenang berkelanjutan" – yaitu respons kompromi Israel terhadap permintaan Hamas untuk melakukan gencatan senjata permanen.
 
Sementara itu, Israel menyuarakan kekhawatiran bahwa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bersiap mengeluarkan surat perintah penahanan bagi pejabat pemerintah atas tuduhan terkait pelaksanaan perang melawan Hamas.
 
Menanggapi laporan media Israel bahwa ICC mungkin akan segera mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior pemerintah dan militer Israel, Menteri Luar Negeri Israel Katz pada hari Minggu memperingatkan kedutaan besar Israel untuk meningkatkan keamanan mereka atas risiko "gelombang antisemitisme yang parah."
 
"Kami berharap pengadilan (ICC) menahan diri untuk tidak mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior politik dan keamanan Israel," kata Katz.
 
"Kami tidak akan menundukkan kepala atau merasa gentar dan akan terus berjuang," sambungnya.
 
Baca juga:  Negosiator Ajukan Proposal Gencatan Senjata Gaza Selama 40 Hari kepada Hamas
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan