Pertemuan di Doha ini merupakan bagian dari perjanjian damai antara AS dan Taliban yang disepakati pada Februari lalu. Namun isu pertukaran tahanan dan sejumlah serangan di Afghanistan menunda terjadinya dialog damai.
Dilansir dari laman BBC, delegasi Afghanistan sudah bertolak dari Kabul ke Doha pada Jumat kemarin. Kepala delegasi Afghanistan, Abdullah Abdullah, mengaku "mencari perdamaian adil dan bermartabat" dari dialog damai dengan Taliban.
Kamis kemarin, Taliban mengonfirmasi akan menghadiri dialog damai di Doha. Konfirmasi disampaikan usai kelompok terakhir enam tahanan dibebaskan Afghanistan.
Ini merupakan dialog langsung perdana antara Afghanistan Taliban. Selama ini Taliban selalu menolak berdialog langsung dengan Afghanistan, dan menyebut Kabul hanya pemerintah lemah yang berada di balik bayang-bayang "AS."
Kedua kubu berusaha mencapai rekonsiliasi politik untuk mengakhiri aksi kekerasan yang telah berlangsung selama berdekade-dekade. Ketegangan kedua kubu sudah dimilai sejak invasi Uni Soviet di tahun 1979.
Awalnya dialog damai dijadwalkan berlangsung pada Maret lalu, namun ditunda karena adanya program pertukaran tahanan dan juga rentetan aksi kekerasan yang melanda sejumlah wilayah di Afghanistan.
Perjanjian damai antara AS dan Taliban juga mengatur mengenai penarikan pasukan asing dari Afghanistan. Saat itu terwujud, Taliban berjanji akan menjamin sektor keamanan di Afghanistan dari berbagai aksi terorisme dan ekstremisme.
Kesepakatan antara AS dan Taliban difinalisasi dalam kurun waktu lebih dari satu tahun, dan dialog damai di Doha diperkirakan akan jauh lebih kompleks lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News