Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa hadir dalam konferensi pers di Harare, 27 Agustus 2023. (Jekesai NJIKIZANA / AFP)
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa hadir dalam konferensi pers di Harare, 27 Agustus 2023. (Jekesai NJIKIZANA / AFP)

Presiden Zimbabwe Menang Lagi, Oposisi Tolak Hasil Pemilu

Willy Haryono • 27 Agustus 2023 15:49

Harare: Presiden Zimbabwe, Emmerson Mnangagwa, berhasil meraih masa jabatan kedua setelah memenangkan pemilihan umum pada Sabtu, 26 Agustus 2023. Namun, hasil pemilu ini ditolak oleh pihak oposisi yang menganggapnya tidak memenuhi standar demokrasi, sebuah pandangan yang juga diungkapkan oleh beberapa pengamat internasional.

Mnangagwa, yang berusia 80 tahun, memenangkan 52,6 persen suara melawan 44 persen suara pesaing utamanya, Nelson Chamisa, yang berusia 45 tahun, menurut hasil resmi yang diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Zimbabwe (ZEC).

"Emmerson Dambudzo Mnangagwa dari partai ZANU-PF dinyatakan terpilih sebagai presiden Republik Zimbabwe," kata Ketua ZEC, Hakim Chigumba, kepada media.

Dilansir dari laman France 24, pada Minggu, 27 Agustus 2023, warga Zimbabwe berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara untuk ikut dalam pemilu presiden dan badan legislatif yang diselenggarakan pada Rabu dan Kamis sebelumnya.

Pemilu Zimbabwe kali ini dilanda kontroversi penundaan, yang kemudian memicu tuduhan kecurangan dari pihak oposisi.

Meskipun mendapat kecaman dari pihak oposisi, hasil pemilu presiden Zimbabwe disambut dengan sorak sorai oleh beberapa pendukung partai berkuasa selama konferensi pers.

Sorotan Afrika

Namun, Promise Mkwananzi, juru bicara Koalisi Warga untuk Perubahan (CCC) yang dipimpin oleh Chamisa, menyatakan bahwa partainya tidak akan menandatangani hasil perhitungan akhir yang dianggapnya "palsu."

"Kami tidak dapat menerima hasil ini," ucap Chamisa kepada AFP, sambil menambahkan bahwa partainya akan segera mengumumkan langkah selanjutnya.

Pemilihan ini telah menjadi sorotan di seluruh Afrika bagian selatan sebagai ujian terhadap dukungan terhadap ZANU-PF yang dipimpin oleh Mnangagwa. Pemerintahannya selama 43 tahun telah diwarnai oleh krisis ekonomi dan dituduh otoritarian.

Pemantau pemilihan dari luar negeri telah menyatakan pada Jumat lalu bahwa pemilu Zimbabwe tidak memenuhi standar regional dan internasional.

Baca juga: Warga Zimbabwe Dukung Pencabutan Sanksi Asing untuk Presiden
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan