Scott Lucas, profesor politik di University College Dublin, berbagi pandangannya tentang momen bersejarah ini dalam wawancara dengan kantor berita France 24.
Harapan Baru Masyarakat
Bagi Scott Lucas, berita ini membawa harapan, meski dengan rasa haru. "Saya memikirkan para pengungsi, mereka yang kehilangan nyawa, dan mereka yang bertahan melalui penderitaan selama ini. Akhirnya ada secercah harapan untuk masa depan Suriah secara politik, sosial, dan keamanan," ujarnya.Damaskus menyambut kedatangan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok pemberontak lain tanpa perlawanan. Suara tembakan di ibu kota berubah menjadi simbol perayaan, mencerminkan momen langka kemenangan rakyat atas rezim Assad yang telah berkuasa selama 54 tahun.
Persatuan Suriah
Meski menjadi ujung tombak ofensif, HTS tidak berjuang sendirian. Setidaknya 12 kelompok pemberontak lainnya bergabung dalam serangan ini, menciptakan koalisi yang unik antara kelompok Islamis dan sekuler."Turki memainkan peran penting dalam mendukung pemberontakan ini," jelas Lucas. Dengan latar belakang beragam dan pengalaman bertempur bertahun-tahun, koalisi ini tampaknya sepakat untuk memulai pemerintahan sementara dan membangun kembali negara yang hancur. Namun, persatuan ini diuji oleh tantangan internal dan pengaruh eksternal.
Bertahan atau Runtuh?
Jatuhnya rezim Assad adalah hasil dari kerentanan yang terus meningkat. Dengan Rusia sibuk di Ukraina, Iran dilanda krisis domestik, dan Hezbollah kehilangan kekuatannya, Suriah menjadi kekuatan "kertas" tanpa dukungan yang cukup.Namun, pertanyaan besarnya adalah: Apakah kemenangan ini dapat bertahan? Menurut Lucas, banyak hal bergantung pada dinamika politik dan hubungan antara pemberontak yang didukung Turki dengan kelompok Kurdi di timur laut yang dilindungi AS. Turki harus berhati-hati untuk tidak memanfaatkan pemberontaknya menyerang Kurdi, terutama di tengah ketidakpastian kebijakan Presiden Donald Trump.
Masa Depan Suriah: Peluang dan Tantangan
Dengan nilai mata uang yang jatuh hingga 15.000:1 dan infrastruktur yang hancur, tantangan untuk membangun kembali Suriah sangat besar. Pemberontak kini harus menghadapi kenyataan: bagaimana memberikan keamanan, layanan dasar, dan stabilitas kepada rakyat."Dukungan internasional sangat penting, bukan untuk mengambil alih institusi Suriah, tetapi untuk mendukung pembangunan kembali sektor-sektor penting seperti keuangan, bisnis, dan pertanian," kata Lucas.
Jatuhnya Damaskus memberikan harapan baru bagi rakyat Suriah, tetapi perjalanan menuju perdamaian sejati masih panjang dan penuh tantangan. Akankah koalisi pemberontak mampu mengubah kemenangan ini menjadi fondasi stabilitas, atau Suriah akan terperosok ke dalam konflik yang lebih dalam? Waktu yang akan menjawab. (Antariska)
Baca juga: Runtuhnya Rezim Assad dan Reaksi Negara-Negara Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News