Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, dua anak meninggal di Rumah Sakit al-Shifa pada Rabu, 28 Februari 2024. Sedangkan empat anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan.
Sementara itu, tujuh anak lainnya masih dalam kondisi kritis di rumah sakit.
“Kami meminta badan-badan internasional untuk segera melakukan intervensi guna mencegah bencana kemanusiaan di Gaza utara,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 29 Februari 2024.
“Komunitas internasional sedang menghadapi ujian moral dan kemanusiaan untuk menghentikan genosida di Gaza,” sambungnya.
Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Ahmed al-Kahlout mengatakan, rumah sakit tersebut tidak dapat beroperasi karena kekurangan bahan bakar untuk menjalankan generatornya. Pada Selasa, Rumah Sakit Al-Awda di Jabalia juga tidak beroperasi karena alasan yang sama.
Dalam video yang diunggah di Instagram, jurnalis Ebrahem Musalam menunjukkan seorang bayi di tempat tidur di bagian anak di Rumah Sakit Kamal Adwan, saat listrik masuk dan padam.
Musalam mengatakan anak-anak di departemen tersebut menderita kekurangan gizi dan kekurangan susu formula, dan peralatan yang diperlukan tidak berfungsi karena pemadaman listrik terus-menerus akibat kekurangan bahan bakar.
Kelompok Palestina Hamas pada Rabu kemarin mengatakan, penutupan Rumah Sakit Kamal Adwan akan memperburuk krisis kesehatan dan kemanusiaan di Gaza Utara, yang sudah berada di ambang kelaparan karena Israel terus memblokir atau mengganggu misi bantuan di sana.
Meninggalnya keenam anak ini terjadi di tengah Israel terus membombardir wilayah kantong Palestina tersebut. Hingga kini, hampir 30 ribu orang tewas, dengan mayoritas anak-anak dan perempuan.
Baca juga: Tak Ada Konvoi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Sejak 23 Januari 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id