Baca: Perbedaan Kondisi Beirut Sebelum dan Sesudah Ledakan Dahsyat.
“Foto sekitar lokasi ledakan menunjukkan adanya kawah atau lubang besar di Pelabuhan Beirut. Tidak hanya itu, tampak pula bangunan-bangunan yang rata dengan tanah dan menunjukkan betapa besar daya hancur dari ledakan itu,” lapor Mirror, Rabu 5 Agustus 2020.
Hingga saat ini jumlah korban tewas akibat ledakan mencapai 100 orang. Sementara sekitar 4.000 lainnya menderita luka karena insiden mengerikan itu.
Presiden Lebanon, Michel Aoun mencurigai tumpukan bahan kimia amoniun nitrat seberat 2.700 ton menjadi penyebab ledakan. Bahan kimia ini biasa digunakan dalam industri pertambangan sebagai bahan peledak dan juga pupuk.
Hingga saat ini tim pencari masih melakukan pencarian di puing-puing bangunan dengah harapan menemukan korban selamat. Namun mereka khawatir jumlah korban akan jauh bertambah banyak, karena masih banyak laporan orang hilang usai ledakan.
Ledakan itu diperkirakan berkekuatan seperlima dari daya ledak bom atom yang menghantam Hiroshima pada 1945 silam. Diduga ledakan dipicu oleh api dari pekerjaan las di sekitar pelabuhan.
“Pengelasan dilakukan oleh seorang pekerja untuk menutup lubang di gudang agar mencegah pencuri masuk,” seperti diungkap media Lebanon, LBCI.
Baca: Banyak Warga Beirut Terperangkap Pascaledakan di Lebanon.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Lebanon Badri Daher menambahkan, sepertinya kembang api disimpan tidak jauh dari bahan kimia amonium nitrat itu.
Segera setelah ledakan, asap berbentuk jamur muncul di langit dan daya ledak pun memicu gelombang hingga ke seluruh wilayah Beirut. Bangunan di sekitar pelabuhan pun turut hancur dan warga yang berada di dekat lokasi menyaksikan langsung kehancuran yang diakibatkan oleh ledakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News