Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto: AFP
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Foto: AFP

Ayatollah Khamenei Sebut Uni Emirat Arab Khianati Muslim Dunia

Fajar Nugraha • 01 September 2020 19:08
Teheran: Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Selasa menuduh Uni Emirat Arab (UEA) mengkhianati Muslim di seluruh dunia dengan kesepakatannya untuk menormalisasi hubungan dengan musuh bebuyutan Teheran, Israel.
 
"#UAE mengkhianati dunia Islam, negara-negara Arab, negara-negara kawasan, dan #Palestina," kata Khamenei, menurut akun Twitter resminya, seperti dikutip AFP, Selasa 1 September 2020.
 
“Tentu saja pengkhianatan ini tidak akan berlangsung lama tapi stigma akan tetap melekat pada mereka,” imbuhnya dalam rangkaian tweet.

Baca: Uni Emirat Arab Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel.
 
Dalam perjanjian tersebut, hanya kesepakatan ketiga yang dicapai dengan negara Arab. Israel pun berjanji untuk menangguhkan pencaplokan tanah Palestina.
 
Tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan itu tidak berarti Israael meninggalkan rencana untuk mencaplok Lembah Yordan dan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki.
 
"Saya berharap Emirat segera bangun dan memberi kompensasi atas apa yang telah mereka lakukan," kata Khamenei.
 
"Penguasa UEA membuka pintu wilayah tersebut bagi Zionis, dan mereka telah mengabaikan serta menormalkan masalah Palestina,” tegas Khamenei.
 
Itu adalah reaksi pertama Khamenei terhadap perjanjian antara UEA dan Israel yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada 13 Agustus.
 
Pernyataannya muncul setelah delegasi AS-Israel mendarat di Abu Dhabi pada Senin pada penerbangan komersial langsung pertama dari Tel Aviv untuk menandai normalisasi hubungan. Arab Saudi pun mengizinkan penerbangan tersebut melintasi wilayah udaranya.
 
Baca: Maskapai Israel Lakukan Penerbangan Komersil Perdana ke UEA.
 
Kementerian luar negeri Iran sebelumnya mengecam kesepakatan itu sebagai tindakan "kebodohan strategis".
 
UEA menurunkan hubungannya dengan Iran pada Januari 2016 di tengah meningkatnya ketegangan antara Arab Saudi dan republik Islam itu.
 
Hubungan Teheran-Riyadh semakin memburuk tahun lalu setelah serangkaian serangan terhadap kapal tanker di perairan Teluk yang sensitif, yang dituduhkan Washington pada Iran. Teheran membantah tuduhan tersebut.
 
Arab Saudi dan Iran, dua kekuatan utama di kawasan itu, berseberangan dalam konflik di Suriah dan Yaman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan