Bandara Erbil berlokasi dekat gedung konsulat Amerika Serikat. Menurut kepala pasukan keamanan Kurdi, Ahmed Hochiar, bandara yang dipakai untuk pasukan koalisi AS itu tidak mengalami kerusakan.
Seorang koresponden media AFP di Arbil mendengar dua suara ledakan besar dan asap hitam yang mengepul ke udara setelahnya. Ia juga mendengar suara sirene di sekitar area gedung konsulat AS.
Menurut keterangan beberapa saksi mata, dilansir dari laman The New Arab, Minggu, 12 September 2021, pasukan keamanan Kurdi menutup akses menuju bandara internasional Erbil.
Serangan semacam ini, biasanya ditujukan kepada pasukan atau fasilitas AS di Irak, sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Meski tidak ada grup yang mengklaim bertanggung jawab, AS menuduh milisi pro-Iran sebagai dalang di balik serangan.
Penggunaan drone bersenjata merupakan tantangan tersendiri bagi koalisi AS dan sistem pertahanan anti-misil C-Ram.
Juli lalu, sebuah drone berbahan peledak diluncurkan ke bandara internasional Erbil. Serangan kala itu juga tidak menelan korban jiwa maupun menimbulkan kerusakan material.
Beberapa pekan sebelumnya, tiga drone bersenjata menyerang sebuah bandara di Baghdad yang menampung sekelompok personel militer AS.
Baca: Pasukan AS akan Tinggalkan Irak di Akhir 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News