Dua orang lainnya yang berada di dekat korban mengalami luka-luka dalam ledakan.
Dikutip dari laman BBC, Minggu, 21 November 2021, al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan jurnalis. Korban diketahui merupakan jurnalis yang bekerja untuk Radio Mogadishu.
Menurut sebuah laporan di Radio Mogadishu, pelaku meledakkan bom di depan sebuah mobil dekat restoran yang didatangi Guled. Saat itu, sang jurnalis sedang ditemani oleh Direktur Televisi Nasional Somalia dan seorang sopir.
Masih dalam laporan yang sama, Perdana Menteri Somalia Mohamed Hussein Roble menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban.
Baca: 8 Orang Tewas dalam Ledakan Bom Dekat Istana Presiden Somalia
"Abdiaziz adalah seorang jurnalis pekerja keras dan juga pahlawan nasional. Ia bekerja untuk negeri, masyarakat, dan juga agamanya dengan penuh keberanian," tutur Roble.
Guled dikenal sebagai jurnalis yang pernah mewawancarai sejumlah militan al-Shabaab di penjara. Laporan Guled sering mendapat perhatian masyarakat luas di Somalia.
Al-Shabaab, yang memiliki arti Pemuda dalam Bahasa Arab, adalah grup ekstremis yang terus memerangi pasukan yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama lebih dari satu dekade.
Kelompok tersebut menguasai Mogadishu hingga 2011, sebelum akhirnya diusir oleh pasukan Uni Eropa. Namun hingga kini, al-Shabaab masih menguasai sejumlah wilayah pingiran di Somalia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News