Bandara Aden di Yaman yang dilanda ledakan pada 30 Desember 2020. Foto: TRT
Bandara Aden di Yaman yang dilanda ledakan pada 30 Desember 2020. Foto: TRT

Korban Tewas Ledakan di Bandara Yaman Bertambah Menjadi 27 Orang

M Sholahadhin Azhar • 31 Desember 2020 06:42

 
Sumber keamanan setempat mengatakan tiga mortir mendarat di aula bandara. Akibatnya, tidak hanya korban tewas, warga yang terluka juga cukup banyak. Kelompok Medecins Sans Frontieres sebelumnya mengatakan 17 orang telah dirawat karena luka di rumah sakitnya di Aden.
 
Sejauh ini belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Koalisi pimpinan Saudi mengatakan telah menjatuhkan pesawat tak berawak Houthi yang sarat bahan peledak yang menargetkan istana presiden.

Tidak ada reaksi langsung dari Houthi, yang membantah bertanggung jawab atas serangan bandara tersebut. Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melapokran satu orang anggota mereka tewas dalam serangan bandara itu dan dua lainnya hilang.
 
Kabinet baru menyatukan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dengan separatis selatan, dibentukan untuk memenuhi tujuan Arab Saudi dalam mengakhiri perseteruan di antara sekutu Riyadh itu.
 
Kedua kelompok itu adalah faksi utama Yaman dalam aliansi yang berbasis di selatan dan didukung Saudi yang memerangi Houthi yang mengendalikan utara, termasuk ibu kota Sana'a.
 
Kota pelabuhan selatan Aden telah terperosok dalam kekerasan karena keretakan antara separatis dan pemerintah Hadi, yang bermarkas di sana setelah diusir dari ibu kota oleh Houthi pada 2014.
 
Dewan Transisi Selatan (STC) separatis, yang mengupayakan kemerdekaan untuk Yaman selatan, mendeklarasikan pemerintahan sendiri di Aden pada April. Hal ini memicu bentrokan dan mempersulit upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membentuk gencatan senjata permanen dalam keseluruhan konflik.
 
Utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths mengutuk serangan itu dalam sebuah pernyataan. "Saya memperkirakan kekuatan kabinet dalam menghadapi tugas-tugas sulit ke depan," ujarnya.
 
"Tindakan kekerasan yang tidak dapat diterima ini adalah pengingat tragis akan pentingnya membawa Yaman segera kembali ke jalan menuju perdamaian,” pungkas Griffiths.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan