Nezzal ditangkap tiga bulan lalu di Kabatiye, Jenin, Tepi Barat, dan ditempatkan di penjara administratif selama enam bulan.
Nezzal pulang ke rumah dengan kondisi patah tulang di tubuhnya. Ia mengatakan, pasukan Israel terus-menerus menggerebek sel dan memukuli para tahanan.
“Beberapa kehilangan kesadaran akibat pemukulan di penjara. Ada seorang tahanan setelah kehilangan kesadaran karena dipukuli, mereka mengeluarkannya dari sel, dan saya pikir mungkin dia telah meninggal, tetapi kami tidak dapat mengetahui apa pun tentang dia," kata Nezzal kepada Anadolu, Rabu, 29 November 2023.
"Pasukan pendudukan menyerang kami secara brutal. Mereka memukuli beberapa tahanan hingga mereka kehilangan kesadaran, dan yang lainnya menangis karena kejamnya penyiksaan,” tambah Nezzal.
Nezzal mengalami patah tulang di jarinya, memar di tangan dan berbagai bagian tubuhnya. Menurutnya, sebulan terakhir di penjara terasa seperti 20 tahun lamanya.
Hamas dan Israel akhirnya sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan, dan mulai berlaku pada 24 November lalu. Sebanyak 50 warga Israel akan dilepaskan dengan imbalan 150 perempuan dan anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.
Pembebasan tersebut dilakukan dalam empat gelombang selama empat hari masa jeda kemanusiaan. Pada Senin malam, kesepakatan ini diperpanjang selama dua hari.
Baca juga: Di Tengah Perpanjangan Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 12 Sandera
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id