Hamas bebaskan sandera Israel. Foto: AFP
Hamas bebaskan sandera Israel. Foto: AFP

Di Tengah Perpanjangan Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 12 Sandera

Fajar Nugraha • 29 November 2023 05:34
Gaza: Sebanyak 12 sandera, termasuk 10 warga Israel dan dua warga negara Thailand, dibebaskan dari Gaza dan dikirim ke wilayah Israel. Pembebasan ini dilakukan pada Selasa 28 November 2023, di hari kelima gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
 
Tidak lama kemudian, pihak berwenang Israel mengatakan mereka telah membebaskan 30 warga Palestina lainnya yang dipenjara, sesuai dengan ketentuan perjanjian gencatan senjata.
 
“Para sandera yang dibebaskan pada Selasa termasuk tiga anggota satu keluarga, menurut daftar yang dikeluarkan oleh kantor perdana menteri Israel: Gabriela Leimberg, 59 tahun, Mia Leimberg, 17, dan Clara Marman, 63,” sebut laporan the New York Times, Rabu 29 November 2023.

“Para sandera lainnya adalah wanita Israel dengan rentang usia mulai dari Berusia 36 hingga 84 tahun, daftar tersebut menunjukkan,” imbuh laporan itu.
 
Baca: Israel Tembak 231 Warga Palestina di Tepi Barat.

Sebelum pemindahan terakhir, Hamas telah membebaskan 50 sandera Israel dan Israel telah membebaskan 150 tahanan Palestina. Sembilan belas sandera lainnya di Gaza –,termasuk 17 warga Thailand, satu warga Filipina dan satu warga negara ganda Rusia-Israel,– telah dibebaskan sejak Jumat melalui perundingan terpisah. Mayoritas sandera yang dibebaskan sejak gencatan senjata dimulai adalah perempuan dan anak-anak.
 
Israel pada umumnya menyebut orang yang mempunyai kewarganegaraan ganda sebagai orang Israel ketika membicarakan para sandera.
 
Sejumlah pekerja pertanian ditangkap bersama dengan warga negara Israel dan berkewarganegaraan ganda selama serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dan beberapa di antaranya telah dibebaskan melalui perundingan yang diadakan secara terpisah dari perundingan antara Israel dan Hamas.
 
Gencatan senjata telah dilaksanakan sejak Jumat 23 November 2023, meskipun Israel dan Hamas saling menuduh satu sama lain melanggar ketentuan gencatan senjata, dan setiap hari sekelompok sandera dibebaskan dari penawanan di Gaza, bersamaan dengan pembebasan sejumlah besar warga Palestina dari penjara.
 
Pada Selasa sore, militer Israel mengatakan bahwa tiga alat peledak diledakkan di dekat pasukannya di dua lokasi di Gaza Utara dan pejuang melepaskan tembakan ke arah pasukan Israel di salah satu lokasi tersebut. Hamas mengatakan mereka terlibat dalam “bentrokan lapangan” yang diprovokasi oleh Israel.
 
Dan pada akhir pekan, para pejabat Israel menyatakan keprihatinannya kepada mediator Qatar bahwa beberapa anak dibebaskan tanpa ibu mereka yang juga ditawan, hal ini bertentangan dengan perjanjian menurut seorang pejabat yang mendapat penjelasan tentang perundingan tersebut.
 
Pejabat tersebut mengatakan bahwa Hamas mengklaim bahwa dalam kasus tersebut, ibu dan anak ditahan oleh kelompok yang berbeda. Meski begitu, baik Hamas maupun Israel belum menyatakan akan menarik diri dari perjanjian tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan