Menurut laporan jurnalis kantor berita AFP, puluhan ribu dosis Sputnik V memasuki Gaza melalui perlintasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Ini artinya, vaksin tersebut telah melalui Israel yang mengepung area sekitar Gaza sejak 2007.
Pekan kemarin, Mohammed Dahlan, mantan anggota senior faksi Fatah yang kini terasing di UEA mengumumkan rencana pengiriman Sputnik V. Ia mengatakan bahwa pengiriman vaksin tersebut merupakan "hadiah" dari Abu Dhabi.
Fatah adalah salah satu faksi Palestina yang dipimpin oleh presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas.
Dahlan, yang saat ini adalah penasihat keamanan Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan, mengklaim sebagai otak di balik pengiriman Sputnik V ke Gaza.
Sejumlah warga Palestina memandangnya sebagai sebuah langkah politik menjelang pemilihan umum legislatif dan presiden pada Mei dan Juli mendatang.
"Vaksin Sputnik V ini diperuntukkan bagi tim medis di Gaza," ujar Dahlan. Saat ini Gaza belum memulai program vaksinasi Covid-19.
Sejumlah analis menduga Dahlan mengupayakan pengiriman vaksin ke Gaza untuk mencoba merebut kekuasaan Abbas. Pemilu pada Mei dan Juli mendatang akan menjadi yang pertama digelar di tanah Palestina sejak 2006.
Gelombang pertama vaksin Covid-19 telah tiba di Gaza pekan ini. Sputnik V termasuk dalam gelombang pengiriman tersebut, yang merupakan hasil kesepakatan antara PA dan Rusia.
PA mengatakan vaksin yang telah diamankannya akan dibagi dengan kelompok Hamas di Gaza.
Baca: Akhirnya Vaksin Covid-19 Tiba di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News