Ini merupakan lawatan internasional pertama Paus Fransiskus sejak dimulainya pandemi Covid-19 -- dan kunjungan perdana kepausan ke Irak.
Fransiskus tetap berangkat ke Irak di tengah kekhawatiran akan adanya aksi kekerasan dari kelompok militan dan juga risiko terpapar Covid-19.
Fransiskus sebelumnya mengatakan kepada awak media bahwa dirinya merasa mengemban tanggung jawab sebagai paus untuk melakukan perjalanan simbolis ke Irak. Ia dijadwalkan berada di Irak selama empat hari.
Sabtu ini, dilansir dari laman BBC, Fransiskus dan Ali akan mendiskusikan beragam hal dengan fokus pada isu lintas agama. Nasib minoritas Kristen di Irak juga kemungkinan akan dibahas kedua tokoh.
Dari Najaf, Fransiskus akan bertolak menuju kota kuno Ur, tempat yang diyakini sebagai lahirnya Nabi Ibrahim.
Sekitar 10 ribu personel keamanan Irak dikerahkan untuk melindungi Fransiskus. Kunjungan dilakukan di tengah pemberlakuan berbagai pembatasan Covid-19, termasuk aturan jam malam.
Sejumlah militan Syiah dikabarkan menentang kunjungan Fransiskus, karena menganggap lawatan tersebut merupakan bagian dari pengaruh Barat terhadap urusan dalam negeri Irak.
Jumat kemarin, Fransiskus disambut Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi begitu tiba di bandara Baghdad. Dari sana ia bertolak menuju sebuah gereja katedral di wilayah ibu kota Irak, dan menyerukan diakhirinya aksi kekerasan di seantero negeri.
Baca: Tiba di Irak, Paus Fransiskus Serukan Diakhirinya Aksi Kekerasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News