Formasi ini dibentuk dengan menyeimbangkan jumlah jajaran politisi dari utara dan selatan Yaman.
Kabinet baru Yaman beranggotakan 24 menteri ini dibentuk sesuai perjanjian damai tahun lalu, yang disepakati antara pemerintahan Hadi dan Dewan Transisi Selatan (STC) di Riyadh, Arab Saudi.
Lima menteri terafiliasi STC masuk dalam pemerintahan baru di Yaman.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa formasi pemerintahan baru Yaman ini diumumkan usai tercapainya kesepakatan di bidang militer dan keamanan, termasuk penarikan pasukan di wilayah selatan Yaman.
Baca: Separatis Yaman Klaim Jalankan Pemerintahan di Kota Aden
Rabu kemarin, loyalis pemerintahan Hadi dan unit militer terafilasi STC telah menyelesaikan rencana pengerahan ulang pasukan di bawah supervisi koalisi pimpinan Arab Saudi.
Pada 2019, Arab Saudi membujuk STC dan pemerintahan Hadi untuk menggelar dialog rekonsiliasi. Dialog itu kemudian berujung pada perjanjian untuk membentuk kabinet baru yang beranggotakan tidak lebih dari 24 menteri.
Namun sejumlah rintangan masih menghalangi implementasi perjanjian, yang meliputi tidak dilibatkannya pemberontak Houthi yang hingga saat ini masih menguasai ibu kota Sanaa. Beberapa provinsi di utara Yaman juga tidak dilibatkan dalam perjanjian ini.
Yaman dilanda perang sipil sejak akhir 2014, saat Houthi menguasai sebagian besar negeri dan menguasai semua kawasan di utara, termasuk ibu kota Sanaa. Karena Sanaa dikuasai Houthi, Presiden Hadi pun melarikan diri ke Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News