Dalam laporan saluran televisi nasional Iran, latihan militer tahunan ini melibatkan unit angkatan darat, laut dan udara di area seluas lebih dari 1 juta kilometer persegi di timur Selat Hormuz.
Hampir 20 persen kapal pengangkut minyak global melewati Selat Hormuz jika hendak menuju Teluk Oman atau Samudra Hindia.
Latihan militer tahunan ini dilakukan di tengah ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat terkait perjanjian nuklir 2015 -- Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Di era Donald Trump, AS secara sepihak menarik diri dari JCPOA dan menjatuhkan serangkaian sanksi ekonomi kepada Iran.
Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, AS bersedia memulai kembali dialog JCPOA dengan syarat-syarat tertentu.
Baca: Iran Lanjutkan Pembicaraan Kesepakatan Nuklir Pada November
Dilansir dari TOI, alutsista yang terlibat dalam latihan militer Iran tahun ini adalah pesawat jet tempur, helikopter, pesawat transportasi, kapal selam, dan pesawat nirawak (drone). Iran tidak menyebutkan berapa lama latihan ini akan berlangsung.
Disebut sebagai "Zolfaghar-1400," latihan militer tahunan ini bertujuan "meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman-ancaman asing dan kemungkinan invasi," lapor saluran televisi nasional Iran.
"Ini merupakan demonstrasi kekuatan Iran di lautan. Segala bentuk agresi terhadap Iran akan disambut dengan respons keras," tutur Deputi Kepala Staf Militer Iran, Laksamana Habibollah Sayyari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News